[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Mengantisipasi penumpang yang kerap naik diatas gerbong, PT. Kereta Api Indonesia (KAI), akan memasang palang penampar dengan rambu halilintar.
Langkah itu diambil, setelah beberapa saat yang lalu PT. KAI, telah memasang semprotan air berwarna di beberapa stasiun, yang ternyata itu tidak menimbulkan efek jera. Bahkan dibeberapa stasiun semprotan air berwarna itu dirusak oleh oknum pengguna jasa angkutan yang paling murah ini.
Segala upaya nampaknya terus dilakukan PT. KAI untuk mengatasi adanya penumpang yang kerap naik diatas gerbong tersebut. Nyatanya, hasilnya juga tidak memuaskan. Masih saja ada penumpang yang nakal yang melakukan hal tersebut.
Entah dengan alasan apapun, hal itu mestinya tidak dibenarkan. Selain membahayakan diri sendiri, hal itu juga membahayakan keselamatan orang lain. Itulah salah satu sikap tidak taat, tidak patuh terhadap aturan yang ada. Atau dalam bahasa lain tidak disiplin.
Disiplin menyangkut dua hal yaitu sikap mental (attitude) dan perilaku (behavior). Bukankah Islam telah mengajarkan disiplin akan segala hal. Disiplin dibangun melalui kepatuhan seseorang dalam menjalankan kewajiban, karena ajaran dan latihan disiplin itu adalah bagian integral dari semua ibadah. Salah satunya melalui shalat.
Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimanakah kualitas shalat kita. Apakah kita telah memahami hakekat shalat. Lalu, apakah telah berbanding lurus dengan tegaknya disiplin. Ataukah shalat masih dipandang sekadar ritual rutinitas belaka. Allohu A’lam. *[adm]