Suatu sore, kurang lebih pukul 16.00 WIB, sebelum pembelajaran TPA dimulai, Seorang Ustadz bertanya, ”Siapa yang belum shalat ’Asar ?”. ”Saya”. Lho .. kok banyak.
Hal tersebut, hampir selalu ditanyakan kepada santri Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA), Al Hikmah Toyan, setiap Hari Selasa, Kamis dan Sabtu, sebelum dilakukan pembelajaran. Namun, setiap pertanyaan itu dilontarkan, masih ada juga santri yang belum melaksanakan shalat asar. Bahkan kadang-kadang santri yang sama.
Pertanyaan yang kemudian muncul di benak Sang Ustadz adalah, Mengapa belum shalat ? Apakah lupa ? Apakah belum bisa shalat ? Atau apakah tidak pernah diingatkan, ditegur dan diberikan pengertian oleh orang taunya dirumah ?
TPA Al Hikmah Toyan, sebagai lembaga pendidikan keagamaan non formal, dalam silabus pembelajarannya telah mencantumkan shalat sebagai salah satu materi pokok (baik bacaan maupun praktek), selain materi baca tulis Al Qur’an dan materi penunjang lainnya. Namun, waktu pembelajaran di TPA yang sangat terbatas, mengharuskan sinergitas dan peran lebih dari orang tua dalam hal pembinaan dan pendampingan di rumah.
Dalam Al Qur’an, Surat Luqman : 13, ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ”Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Nampaknya firman Allah SWT, diatas layak untuk kembali disimak. Larangan mempersekutukan Allah dalam arti luas adalah menaati segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Sudah semestinya tugas orang tua memberikan kasih sayang yang utuh, diantaranya dengan memberikan motivasi, dorongan untuk meng-esakan Sang Pencipta. Mengecek sampai sejauh mana pemahaman si anak tentang Islam. Dan ini mestinya berlaku bagi anak, sampai dengan mereka menginjak usia dewasa.
Hal ini menjadi anti klimak ketika orang tua mereka justru belum melaksanakan perintah Allah tersebut. Jangankan memberi motivasi dan dorongan, sedangkan untuk mereka sendiri saja, mereka belum melaksanakan. Dengan berbaik sangka semoga para orang tua itu telah malaksanakan perintah-Nya, telah dan terus memberikan motivasi dan dorongan kepada anak-anak mereka ? Allohu A’lam. *[adm]