[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Menyambung postingan sebelumnya tentang Benteng Peninggalan Kejayaan Islam (1), berikut ini adalah beberapa buah benteng yang pernah menjadi saksi lajunya perjuangan Islam di masa itu.
Ketiga, Benteng Alamut. Benteng ini dibangun pada 840 Masehi di atas gunung Alborz pada ketinggian 2.100 Meter di atas permukaan air laut yang terletak di selatan Laut Kaspia dekap Propinsi Qazyin. Benteng tersebut terletak 100 kilometer dari Kota Teheran/Iran.
Alamut sendiri merupakan bahasa Persia, yang artinya sarang burung Rajawali. Kemungkinan nama tersebut diberikan untuk menggambar betapa kokohnya banteng tersebut. Benteng ini memang didirikan di atas gunung untuk menyulitkan para penyerang yang akan menghandurkannya.
Untuk memasuki benteng tersebut, para penyerang harus melewati lereng yang terjal dan licin yang sangat berbahaya. Benteng yang panjangnya 400 meter tersebut juga memiliki siatem suplay air yang berbeda dari benteng-benteng lainnya. Sebenarnya, benteng ini memang didirikan untuk menahan serangan dari Bangsa Seljuk.
Banteng Alamut pernah mengalami kerusakan yang cukup parah, saat terjadi gempa bumi di Iran pada Tahun 2004. Untuk memperbaikinya dibutuhkan waktu yang panjang, sekitar 10 tahun.
Keempat, Benteng Aleppo. Terletak di suriah, di jantung kota historis Aleppo. Benteng ini dibangun oleh sultan Hamdanid, penguasa Allepo yang pertama, sebagai pusat kekuatan militer.
Benteng ini berbentuk elisp, dengan panjang sekitar 400 meter dan lebar 320 meter dengan ketinggian 50 meter dari bukit-bukit. Ia dibangun dari blog besar batu gamping yang mengkilat. Batu tersebut menancap kuat di bukit tersebut.
Benteng tersebut dialiri oleh parit yang dialiri air, untuk melindungi benteng dari penyelundup. Parit benteng memiliki kedalaman 22 meter dan lebar 30 meter. Selain berfungsi menjaga, istana juga difungsikan menjaga dan melindungi daerah pertanian dan sekitarnya.
Kelima, Benteng Ajyad. Benteng ini dibangun oleh kekhalifahan Turki Utsmani di Kota Makkah pada 1775 Hijriyah. Ini dimaksudkan untuk melindungi Ka’bah dan Kota Makkah dari serangan para peendatang. Benteng tersebut meliputi 23 ribu meter Persegi yang terletak di pegunungan Bulbul. Pada Tahun 2002, benteng tersebut di musnahkan untuk sebuah proyek Abraj Al-Bait Towers yang terdiri dari apartemen, hotel bintang lima maupun pusat perbelanjaan.
Pemusnahan Ajyad ini, diprotes keras oleh Pemerintah Turki. Namun pemerintah Sauda Arabia tetap memperbolehkan kelanjutan proyek ini. Selain itu, meskipun benteng Ayjed memiliki nilai historis tetapi benteng tersebut tidak pernah masuk dalam bangunan-bangunan bersejaah yang dilindungi UNESCO. *[adm]
Referensi : Masa Keemasan Islam | Suara Hidayatullah | Benteng Peninggalan Islam