[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Agar struktur ruhani dan mata hati seseorang tetap tajam untuk melihat kesejatian, berikut akan disampaikan kiat-kiatnya.
Pertama, mengubah cara pandang tuhan, diri sendiri (susunan fisik dan ruhani), misi kehadirannya di dunia dan alam. Ini merupakan langkah dasar dalam rangka mentauhidkan-Nya, yaitu mempersembahkan sebaga bentuk ibadah hanya kepada-Nya dan membebaskan diri dari segala bentuk penghambaan kepada selainn-Nya.
Kedua, berinteraksi secara intensif dengan Al Qur’an dan menghayati maknanya. Allah SWT mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita (kekafiran) kepada cahaya (iman) yang terang benderang dengan se-izinnya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
Ketiga, banyak berzikir ketika berada dalam keramaian maupun sendirian. Dengan banyak berzikir akan timbul perasaan takut kepada Allah SWT dan berusaha untuk senantiasa menghadirkan-Nya dimana pun kita berada.
Keempat, Mengembara ke akhirat dan mengingat kematian. Mata hati akan selalu jernih dan tajam ketika selalu diajak mengembara ke alam akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana dan merasa seperti telah menjadi penghuninya.
Kelima, Rajin melakukan Shalat Malam, Sabda Rasulullah, tetaplah kalian melakukan shalat malam. Sebab Shalat malam merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Mendekatkan diri kepada Allah SWT, mencegah dosa, mengapus kejahatan dan mengusir penyakit adan.
Keenam, Berkumpul dengan orang saleh. Diantara ciri orang yang saleh, adalah taat dan kontinyu beramal saleh serta selalu berusaha mengikhlaskannya, menyibukkan diri dengan kelemahan dirinya sendiri, tidak sibuk dengan aib orang lain, dan bersemangat dalam menghadapi permaalahan ummat.
Ketujuh, Banyak bermuhasabah. Muhasabah adalah menghisab dirinya ketika selesai melakukan suatu amal peerbuatan /pekerjaan. Muhasabah adalah indikator penting ketakwaan seseorang. Allohu A’lam. *[adm]
Referensi : Kiat menjadi pendengar yang baik