[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Dalam postingan berikut ini akan dipaparkan beberapa nama mujtahid mazhab dari tiga mazhab. Pertama, Abu Yusuf. Abu Yusuf adalah seseorang Mujtahid mazhab Hanafi.
Abu Yusuf lahir di Kufah pada tahun 113 H dan meninggal di Baghdad,Iraq tahun 182 H.Ia menimba illmu kepada ulama besar ketika itu. Diantara ulam yang menjadi gurunya yaitu Imam Abu Hanifah. Abu yusuf belajar pada pendiri mazhab Hanafi ini selama 17 tahun hingga gurunya meninggal dunia.
Kedua, Abdurrahman ibnu Qasim. Nama lengkapnya adalah Abdullah Abdurrahman ibnu Qasim Khalid ibnu Janadah. Ia cucu Khalifah Abu Bakar As-Shidiq. Ibnu qasim dikenal sebaga penerus dari imam Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki. Selama 20 tahun ia menjadi murid dan sahabat Imam Malik yang serius dalam mendengarkan pelajaraan. Ia juga memiliki kemampuan hafalan yang bagus dan amala yang lurus. Imam Malik pernah berkata kepadanya,”Bertaqwalah kepada Allah dan sebarkanlah illmu.”
Setelah Imam Malik meninggal, Ibnu Qasim yamg meneruskan halaqah Imam Malik. Ulama satu ini juga banyak menulis kitab yang berisi fatwa-fatwa Imam Malik. Para ulama jika ingin mendalamai Mazhab Maliki, belajar padanya. Ibnu Qasim meninggal di mesir pada tahun 191 H.
Mujtahid mazhab dari tiga mazhab yang ketiga adalah Abu Muhammad Abdullah Bin Waha Bin Muslim. Selain Abu Qasim, murid Imam Malik yang memiliiki andil besar dalam menyebarluaskan Mazhab Maliki yaitu Abdullah bin Wahab bin Muslim. Imam Malik menyebutnya seorasng hamban Allah yang fiqih. Bahkan menurut Yahya ibu Bakar, ia lebih faqih dibanding Ibnu Qasim.
Abdullah bin Wahab banyak meriwayatkan Hadits Rasulullah SAW. Menurut Abu Jur’ah ada sekitar 30.000 Hadits yang ia riwayatkan dan mengakuinya sebagai orsng yang tsiqah dan dapat dipercya. Demikian juga Imam Ahmad mengakuinya sebagai perawi Hadits yang dapat dipercaya dan alim.
Karena ketinggian illmunya, ia dipercayai sebagai mufti di Mesir. Banyak fatwa yang ia keluarkan terkait dengan mazhab Imam Malik. Abdullah bin Wahab lahir pada tahun 125 H, difusthot,wilayah Kairo dan meninggal pada tahun 197 juga di negeri tersebut.
Keempat, Imam Buwaithi. Abu Ya’kub Yusuf bin Yahya al Buwaithi,lahir di desa Buwaith (Mesir) wafat 231 H. Ia murid langsung Imam Syafi’i berwasiat agar yang mengganti kedukaanya yaitu Imam Buwaithi. Kecerdasan, keluasan wawasan dan kelembutan akhlaknya menempatkannya di puncak jajaran para murid utama Imam Asy Syafi’.”Al Buwaithi itu tak ubahnya lisan yang kugunakan untuk bicara. Tiada yang lebih ‘alim daripadanya, kata Imam Syafi’i.
Dikalangan ulama ia dikenal sebagai seorang yang zuhud, tawadhu dann ahli ibadah. Imam Ibn Abil Jarud berkata;”Al-Buwaithi adalah tetanggaku. Demi Allah tiap kali aku bangun malam, dia pasti sedang membaca al-qur’an dan shalat. ”Imam Buwaithi meninggal dunia karena dihukum penguasa Abbasiyah yang Mu’tazilah. Ia salah satu ulama yang tegas menolak pemikiran yang mengatakan Al-Qur’an sebagai mahkluk Allah. Karena penolakan itulah ia kemudian dihukum mati tahun 231 H dalam keadaan terbelenggu didalam penjara.
Kelima, Imam Muzanni. Nama lengkapnya Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al-Muzanni yang lahir di Mesir pada tahun 175 H. Imam Syafi’i mengakuinya sebagai murid yang selalu membelah mazhabnya. Muzanni mengumpulkan fatwa-fatwa As-Syafi’i dalam kitabnya,Mukhtasor Muzanni. Kitab tersebut berisi fatwa Imam Syafi’i di Mesir yang dikenal dengan Qoul Jalid. Selain itu, didalamnya juga berisi fatwanya sendiri yang kadang berbeda dengan fatwanya Imam Syafi’i.
Abu Ishaq asy-Syairazi mengomentarinya,”Al-Muzanni adalah orang yang zahid, alim, mujtahid, ahli debat, orator ulung yang pandai merangkai kata dengan makna yang sangat dalam. Berbagai buku dalam bidang fiqih Syafi’i lahir dari tangannya. Imam Muzanni wafar pada tahun 264 H di Mesir.
Demikian beberapa nama mujtahid mazhab dari tiga mazhab. Semoga bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan kita. Aamiin. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah
Abu Yusuf lahir di Kufah pada tahun 113 H dan meninggal di Baghdad,Iraq tahun 182 H.Ia menimba illmu kepada ulama besar ketika itu. Diantara ulam yang menjadi gurunya yaitu Imam Abu Hanifah. Abu yusuf belajar pada pendiri mazhab Hanafi ini selama 17 tahun hingga gurunya meninggal dunia.
Kedua, Abdurrahman ibnu Qasim. Nama lengkapnya adalah Abdullah Abdurrahman ibnu Qasim Khalid ibnu Janadah. Ia cucu Khalifah Abu Bakar As-Shidiq. Ibnu qasim dikenal sebaga penerus dari imam Malik bin Anas, pendiri Mazhab Maliki. Selama 20 tahun ia menjadi murid dan sahabat Imam Malik yang serius dalam mendengarkan pelajaraan. Ia juga memiliki kemampuan hafalan yang bagus dan amala yang lurus. Imam Malik pernah berkata kepadanya,”Bertaqwalah kepada Allah dan sebarkanlah illmu.”
Setelah Imam Malik meninggal, Ibnu Qasim yamg meneruskan halaqah Imam Malik. Ulama satu ini juga banyak menulis kitab yang berisi fatwa-fatwa Imam Malik. Para ulama jika ingin mendalamai Mazhab Maliki, belajar padanya. Ibnu Qasim meninggal di mesir pada tahun 191 H.
Mujtahid mazhab dari tiga mazhab yang ketiga adalah Abu Muhammad Abdullah Bin Waha Bin Muslim. Selain Abu Qasim, murid Imam Malik yang memiliiki andil besar dalam menyebarluaskan Mazhab Maliki yaitu Abdullah bin Wahab bin Muslim. Imam Malik menyebutnya seorasng hamban Allah yang fiqih. Bahkan menurut Yahya ibu Bakar, ia lebih faqih dibanding Ibnu Qasim.
Abdullah bin Wahab banyak meriwayatkan Hadits Rasulullah SAW. Menurut Abu Jur’ah ada sekitar 30.000 Hadits yang ia riwayatkan dan mengakuinya sebagai orsng yang tsiqah dan dapat dipercya. Demikian juga Imam Ahmad mengakuinya sebagai perawi Hadits yang dapat dipercaya dan alim.
Karena ketinggian illmunya, ia dipercayai sebagai mufti di Mesir. Banyak fatwa yang ia keluarkan terkait dengan mazhab Imam Malik. Abdullah bin Wahab lahir pada tahun 125 H, difusthot,wilayah Kairo dan meninggal pada tahun 197 juga di negeri tersebut.
Keempat, Imam Buwaithi. Abu Ya’kub Yusuf bin Yahya al Buwaithi,lahir di desa Buwaith (Mesir) wafat 231 H. Ia murid langsung Imam Syafi’i berwasiat agar yang mengganti kedukaanya yaitu Imam Buwaithi. Kecerdasan, keluasan wawasan dan kelembutan akhlaknya menempatkannya di puncak jajaran para murid utama Imam Asy Syafi’.”Al Buwaithi itu tak ubahnya lisan yang kugunakan untuk bicara. Tiada yang lebih ‘alim daripadanya, kata Imam Syafi’i.
Dikalangan ulama ia dikenal sebagai seorang yang zuhud, tawadhu dann ahli ibadah. Imam Ibn Abil Jarud berkata;”Al-Buwaithi adalah tetanggaku. Demi Allah tiap kali aku bangun malam, dia pasti sedang membaca al-qur’an dan shalat. ”Imam Buwaithi meninggal dunia karena dihukum penguasa Abbasiyah yang Mu’tazilah. Ia salah satu ulama yang tegas menolak pemikiran yang mengatakan Al-Qur’an sebagai mahkluk Allah. Karena penolakan itulah ia kemudian dihukum mati tahun 231 H dalam keadaan terbelenggu didalam penjara.
Kelima, Imam Muzanni. Nama lengkapnya Abu Ibrahim Ismail bin Yahya Al-Muzanni yang lahir di Mesir pada tahun 175 H. Imam Syafi’i mengakuinya sebagai murid yang selalu membelah mazhabnya. Muzanni mengumpulkan fatwa-fatwa As-Syafi’i dalam kitabnya,Mukhtasor Muzanni. Kitab tersebut berisi fatwa Imam Syafi’i di Mesir yang dikenal dengan Qoul Jalid. Selain itu, didalamnya juga berisi fatwanya sendiri yang kadang berbeda dengan fatwanya Imam Syafi’i.
Abu Ishaq asy-Syairazi mengomentarinya,”Al-Muzanni adalah orang yang zahid, alim, mujtahid, ahli debat, orator ulung yang pandai merangkai kata dengan makna yang sangat dalam. Berbagai buku dalam bidang fiqih Syafi’i lahir dari tangannya. Imam Muzanni wafar pada tahun 264 H di Mesir.
Demikian beberapa nama mujtahid mazhab dari tiga mazhab. Semoga bermanfaat dan menambah khasanah keilmuan kita. Aamiin. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah