[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Shalat malam sangat dianjurkan. Begitu banyak nilai yang didapat dari shalat sunnah ini. Tapi tentu saja itu tak mudah. Banyak godaannya. Berikut beberapa adab terkait shalat malam, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama.
Pertama, Niat Yang Kuat. Niat merupakan amalan utama dan pertama yang harus dilakukan oleh seseorang ketika hendak melakukan sebuah ibadah. Tanpa niat, seseorang tidak akan punya kemauan yang kuat untuk melakukan amal. Berkaitan dengan keinginan untuk shalat malam (tahajud), hendaknya berniat untuk melakukannya sebelum tidur. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mendatangi ranjangnya dalam keadaan berniat untuk bangun mengerjakan shalat dimalam hari, kemudian ia tertidur hingga subuh, maka dituliskanlah untuknya pahala niat shalat tersebut, sedangkan tidurnya itu merupakan sedekah untuk dirinya dari Rabbnya Azza Wajalla.” (Riwayat Nasa’I, Ibnu Majah dan Hakim).
Kedua, Berzikir Saat Bangun Tidur. Setelah bangun malam Rasulullah SAW membaca doa: “Ya Allah, Rabbnya malaikat Jibril, Mika’il dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, serta yang mengetahui yang ghaib dan yang nampak, Engkau yang membuat hukum (untuk memutuskan perkara) di antara hamba-hamba-Mu mengenai apa yang mereka perselisihkan. Maka, berikanlah aku petunjuk akan kebenaran tentang apa yang diperselisihkan padanya dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus.” (Riwayat Muslim).
Ketiga, Bersiwak Ketika Hendak Shalat. Diriwayatkan dari Hudzaifah, “Nabi SAW jika bangun untuk mengerjakan Shalat Tahajud di malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan menggunakan siwak.” (Riwayat Bukhari dan Muslim). Rasulullah SAW menjelaskan bahwa hikmah bersiwak akan mengundang ridha Allah dan akan mensucikan gigi (mulut). Beliau bersabda, “Jikalau seandainya tidak akan memberatkan umatku, maka aku wajibkan bersiwak ketika hendak shalat.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Keempat, Membangunkan Keluarga. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: “Rasulullah mengerjakan shalat malam, dan ketika beliau hendak Witir, maka beliau berkata, ‘Bangunlah dan Kerjakanlah shalat witir, wahai Aisyah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Semoga Allah menyayangi seseorang laki-laki ketika ia bangun diwaktu malam untuk shalat, dia bangunkan istrinya dan jika menolak maka ia cipratkan air ke wajah (istri)nya. Demikian juga sebaliknya.” (Riwayat Abu Dawud).
Kelima, Memulai Dengan Dua Raka’at Ringan. Shalat ini dinamakan shalat pembuka untuk menghilangkan kantuk. Bacaan yang dibaca juga ringan. Diriwayatkan dari Aisyah, bahwa ia berkata : “Rasulullah SAW jika bangun di malam hari untuk mengerjakan shalat, beliau membukanya dengan mengerjakan shalat dua rakaat ringan.” (Riwayat Muslim). Imam Nawawi mengatakan, “Ini merupakan bukti kesukaan beliau agar bisa lebih giat dan bersemangat lagi pada rakaat-rakaat berikutnya (setelah dibuka dengan dua rakaat ringan).
Keenam, Bacaan Keras atau Lembut. Bacaan shalat malam boleh dikeraskan atau lirih. Boleh juga digabung, sekali-sekali dengan lirih. Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan saat bangun malam untuk menunaikan shalat malam/Tahajud. Semoga bermanfaat. Aamiin. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah
Foto : www.google.co.id
Pertama, Niat Yang Kuat. Niat merupakan amalan utama dan pertama yang harus dilakukan oleh seseorang ketika hendak melakukan sebuah ibadah. Tanpa niat, seseorang tidak akan punya kemauan yang kuat untuk melakukan amal. Berkaitan dengan keinginan untuk shalat malam (tahajud), hendaknya berniat untuk melakukannya sebelum tidur. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mendatangi ranjangnya dalam keadaan berniat untuk bangun mengerjakan shalat dimalam hari, kemudian ia tertidur hingga subuh, maka dituliskanlah untuknya pahala niat shalat tersebut, sedangkan tidurnya itu merupakan sedekah untuk dirinya dari Rabbnya Azza Wajalla.” (Riwayat Nasa’I, Ibnu Majah dan Hakim).
Kedua, Berzikir Saat Bangun Tidur. Setelah bangun malam Rasulullah SAW membaca doa: “Ya Allah, Rabbnya malaikat Jibril, Mika’il dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, serta yang mengetahui yang ghaib dan yang nampak, Engkau yang membuat hukum (untuk memutuskan perkara) di antara hamba-hamba-Mu mengenai apa yang mereka perselisihkan. Maka, berikanlah aku petunjuk akan kebenaran tentang apa yang diperselisihkan padanya dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus.” (Riwayat Muslim).
Ketiga, Bersiwak Ketika Hendak Shalat. Diriwayatkan dari Hudzaifah, “Nabi SAW jika bangun untuk mengerjakan Shalat Tahajud di malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan menggunakan siwak.” (Riwayat Bukhari dan Muslim). Rasulullah SAW menjelaskan bahwa hikmah bersiwak akan mengundang ridha Allah dan akan mensucikan gigi (mulut). Beliau bersabda, “Jikalau seandainya tidak akan memberatkan umatku, maka aku wajibkan bersiwak ketika hendak shalat.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Keempat, Membangunkan Keluarga. Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata: “Rasulullah mengerjakan shalat malam, dan ketika beliau hendak Witir, maka beliau berkata, ‘Bangunlah dan Kerjakanlah shalat witir, wahai Aisyah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Semoga Allah menyayangi seseorang laki-laki ketika ia bangun diwaktu malam untuk shalat, dia bangunkan istrinya dan jika menolak maka ia cipratkan air ke wajah (istri)nya. Demikian juga sebaliknya.” (Riwayat Abu Dawud).
Kelima, Memulai Dengan Dua Raka’at Ringan. Shalat ini dinamakan shalat pembuka untuk menghilangkan kantuk. Bacaan yang dibaca juga ringan. Diriwayatkan dari Aisyah, bahwa ia berkata : “Rasulullah SAW jika bangun di malam hari untuk mengerjakan shalat, beliau membukanya dengan mengerjakan shalat dua rakaat ringan.” (Riwayat Muslim). Imam Nawawi mengatakan, “Ini merupakan bukti kesukaan beliau agar bisa lebih giat dan bersemangat lagi pada rakaat-rakaat berikutnya (setelah dibuka dengan dua rakaat ringan).
Keenam, Bacaan Keras atau Lembut. Bacaan shalat malam boleh dikeraskan atau lirih. Boleh juga digabung, sekali-sekali dengan lirih. Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan saat bangun malam untuk menunaikan shalat malam/Tahajud. Semoga bermanfaat. Aamiin. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah
Foto : www.google.co.id