Pertama, Bertaubat, beramal saleh, dan tidak menyekutukan Allah. Dalam al-Qur’an surat Al-Furqan [25] ayat 68 hingga 70, Allah SWT mengingatkan kepada manusia bahwa barang siapa berbuat kejahatan akan memdapat azab yang hina pada hari Kiamat, kecuali bila mereka bertaubat, beriman kepada Allah SWT dan segera mengerjakan amal kebajikan. Kejahatan mereka, kata Allah SWT akan diganti dengan kebajikan.
Pada surat yang lain, Al-Kahfi [18] ayat 110, Allah SWT mengatakan bahwa barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan jangan mempersekutukan Allah SWT dengan yang lain.
Tips membangun harapan yang Kedua, Bertakwa kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman : ...barangsiapa bertakwa kapada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka... (Ath-Thalaq [65];2-3).
Ketiga, Beriman, berhijrah, dan berjihad. Dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah [2] ayat 218, Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang yang mengharap rahmat dari-Nya adalah orang-orang yang beriman, berhijrah, kemudian berjihat di jalan Allah SWT.
Keempat, Yakin rahmat Allah sangat luas. Allah SWT berfirman : Katakanlah,”Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang. (Az-Zamar [39]:53).
Tips membangun harapan Kelima, Membaca al-Qur’an, menegakkan shalat, gemar berinfaq. Sesungguhnya, kata Allah SWT dalam al-Qur’an surat Fathir [35] ayat 29, orang-orang yang selalu membaca kitab, kemudian mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang ia peroleh, akan mendapat anugerah dari-Nya.
Keenam, Meyakini kesulitan lebih sedikit dibandingkan kemudahan. Perhatikan firman Allah SWT dalam al-Qur’an berikut : Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Al-Insyirah [94]: 5-6). Dalam dua ayat ini Allah SWT menggunakan isim ma’rifat untuk kata kesulitan (al-‘usri) dan isim nakirah (yusr) untuk kata kemudahan. Berarti, kesulitan itu hanya tertentu saja, sedangkan kemudahan tidak terbatas.
Ketujuh, Selalu berzikir dalam kondisi bagaimanapun. Seseorang yang selalu mengingat-Nya akan selalu ditemani oleh-Nya. Ia akan memperoleh penjagaan (tahafuzhat), pembentengan (tahashunat), dan perlindungan (ta’awuzhat) dari-Nya. Allah SWT berfirman: Maka kalau sekiranya dia (Yunus) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal diperut ikan itu sampai hari berbangkit (Ash-Shoffat [37]: 143-144).
Demikian beberapa resep dan tips membangun harapan, Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam bish-Shawab. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Foto : Google