:: Selamat Datang di Official Website Masjid Al Hikmah Toyan. Semoga bisa menjadi media berbagi dan media silaturahmi untuk saling memotivasi. Tingkatkan Ukhuwah, Jaga Istiqomah. Salam Ikhuwah. Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan ::.
do follow

Website Masjid Al Hikmah Toyan

| Secara Bertahap Website Ini Akan Migrasi Ke Rumah Baru Kami | www.alhikmahtoyan.org

Selasa, 11 September 2012

Tips Mengimani Para Rasul

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Fitrah manusia senantiasa membutuhkan figur yang bisa diteladani dalam kehidupannya. Fakta sejarah telah mencatat, setiap kali terjadi krisis akhlak maka Allah SWT akan meengutus seorang Nabi/Rasul.

Namun, Allah SWT telah menetapkan bahwa Rasulullah SAW adalah nabi akhir zaman dan tidak akan ada lagi nabi dan rasul sesudahnya. Padahal, kejahiliyahan manusia di akhir zaman tidak kalah hebatnya dibandingkan masa lalu. Hampir semua kemaksiatan yang pernah dilakukan oleh manusia pada zaman Nabi Adam AS sampai umat Muhammad SAW, sekarang semua sudah dilakukan.

Lalu, mampukah manusia meneladani pada Nabi sekaligus melanjutkan risalah yang telah diwariskan kepadanya. Tentu jawabannya adalah ya. Berikut kiat/tipsnya.

Pertama, meyakini bahwa Allah SWT senantiasa mengutus seorang nabi dan rasul kepada satu kaum yang telah melupakan Pencipta-Nya, melupakan hak dan kewajibannya bahkan mengerjakan perbuatan keji dan mungkar serta kemusyrikan.

Kedua, menjadikan nabi dan rasul sebagai teladan dalam kehidupan. Setiap kaum yang dibimbing dan dipimpin langsung oleh seorang nabi dan rasul niscaya akan senantiasa melahirkan peradaban terbaik bagi manusia. Karena faktor inilah maka manusia tidak boleh dibiarkan hidup tanpa seorang figur pemimpin yang dapat diteladani sekaligus mengantarkan manusia mencapai keselamatan hidup di dunia dan akhirat.

Ketiga, mencontoh puncak keteladanan manusia yang terletak pada diri Rasulullah SAW, karena Allah SWT tidak menurunkan nabi dan rasul sesudahnya. Esensi beriman kepada rasul adalah pengakuan secara tulus, baik melalui ucapan, perbuatan dan pembenaran dalam hatinya akan keberadaan Muhammad SAW sebagai hamba dan utusan-Nya.

Keimanan tersebut tentu saja membawa konsekuensi logis bagi seseorang yang telah bersyahadat, diantaranya Pertama, mengamalkan sifat shidiq, yaitu berperilaku benar dalam perkataan maupun perbuatan. Kedua, menunjukkan sifat Amanah, yaitu sifat yang selalu ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak kecil dimana beliau kerap dipercaya untuk menyelesaikan masalah.

Ketiga, Meneladani Sifat Baligh yang artinya gemar menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh manusia dan tidak menyembunyikannya, serta yang Keempat, mencontoh sifat fathanah yaitu cerdas dan pandai. Ilmu dibutuhkan dalam rangka ibadah dan dan memahami petunjuk Allah SWt dan Rasul-Nya. *[adm]

Referensi : Suara Hidayatullah | Menyeru Tauhid | Teladan Jalan Keselamatan

Facebook Comments
2 Blogger Comments