[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpencar dari aspek fisik dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran Islam yang bersumber dari Al Quran, Sunnah, Ulama dan Cendekiawan Muslim. Secara berseri beberapa arsitek muslim akan kami sampaikan melalui web ini.
Hasan Al Thuluni, salah satu arsitek muslim yang hidup pada masa 1432 sampai dengan 1517 Masehi. Ia seorang arsitek Muslim terbesar yang hidup di zaman Dinasti Mamluk, Mesir. Dialah penanggung jawab pembangunan gedung-gedung pemerintahan di Kairo. Mulanya ia hanya menangangi proyek biasa. Tetapi ketika Syaifuddin Lynak mengkudeta Sultan Utsman bin Jaqmak, ia menunjuk Al Thuluni sebagai penanggung jawab proyek pembangunan benteng dan gedung-gedung lainnya.
Jabatan ini terus ia pegang meski setelah itu terjadi pergantian Sultan. Ketika Turki Utsmani yang dipimpin oleh Sultan Salim I menaklukkan Mesir, para arsitek muslim mesir termasuk Thuluni di bawa ke Istambul.
Sinan seorang arsitek muslim, hidup dimasa 1489 sampai dengan 1578 Masehi. Ia dikenal sebagai arsitek terbesar yang menjadi kebanggaan Tuki Ustmani (Ottoman). Ia seorang arsitek muslim yang mempelajari ilmu arsitek secara otodidak pada usia 46 tahun. Mulanya ia seorang prajurit kerajaan. Bakat arsiteknya nampak ketika ia berhasil merancang berbagai alat maupun sarana yang mendukuung perang.
Setelah penyerbuan ke Eropa, arsitek muslim ini berhasil menciptakan jembatan di Sungai Donau. Keberhasilannya inilah yang kemudian mendasari ketenarannya, sejak itu, ia diberi tugas sesuai dengan bakatnya, yaitu merencanakan gedung-gedung yang dibangun oleh para sultan Dinasti Utsmaniyah. Ia mendedikasikan dirinya untuk membangun Kota Istambul di bawah empat era kepemimpinan sultan : Salim I, Sulaiman I, Salim II dan Murad III.
Selama empat periode kepemimpinan para penguasa itu, arsitek muslim Sinan bertanggung jawab untuk membangun dan mengawasi setiap pembangunan di Kasultanan Ottoman. Masjid Salim di Edirne serta Masjid Sulaiman di Istambul merupakan masterpiece sang arsitek ulung ini.
Ia telah membangun 343 buah gedung besar maupun kecil, yang terbentang dari Bosnia sampai Makkah, dengan kriteria diantaranya 81 masjid, 50 mushalla, 55 madrasah, 7 sekolah Al Quran, 16 dapur umum untuk kaum miskin, 8 jembatan, 34 istana, 13 rumah peristirahatan, 33 rumah mandi, dan 19 makam berkubah.
Sinan juga mendidik dan membina arsitek muslim terkemuka, salah satunya Sederhef Mehmet Aga, arsitek Masjid Sultan Ahmad. Dalam karyanya, Sinan lebih menaruh perhatian pada interiornya, sehingga kadang di luar dikorbankan. Ciri karyanya adalah sifat Turki di mapapun gedung berdiri, kekhasan itu selalu terasa. *[adm]
Referensi : Kejayaan Islam
Hasan Al Thuluni, salah satu arsitek muslim yang hidup pada masa 1432 sampai dengan 1517 Masehi. Ia seorang arsitek Muslim terbesar yang hidup di zaman Dinasti Mamluk, Mesir. Dialah penanggung jawab pembangunan gedung-gedung pemerintahan di Kairo. Mulanya ia hanya menangangi proyek biasa. Tetapi ketika Syaifuddin Lynak mengkudeta Sultan Utsman bin Jaqmak, ia menunjuk Al Thuluni sebagai penanggung jawab proyek pembangunan benteng dan gedung-gedung lainnya.
Jabatan ini terus ia pegang meski setelah itu terjadi pergantian Sultan. Ketika Turki Utsmani yang dipimpin oleh Sultan Salim I menaklukkan Mesir, para arsitek muslim mesir termasuk Thuluni di bawa ke Istambul.
Sinan seorang arsitek muslim, hidup dimasa 1489 sampai dengan 1578 Masehi. Ia dikenal sebagai arsitek terbesar yang menjadi kebanggaan Tuki Ustmani (Ottoman). Ia seorang arsitek muslim yang mempelajari ilmu arsitek secara otodidak pada usia 46 tahun. Mulanya ia seorang prajurit kerajaan. Bakat arsiteknya nampak ketika ia berhasil merancang berbagai alat maupun sarana yang mendukuung perang.
Setelah penyerbuan ke Eropa, arsitek muslim ini berhasil menciptakan jembatan di Sungai Donau. Keberhasilannya inilah yang kemudian mendasari ketenarannya, sejak itu, ia diberi tugas sesuai dengan bakatnya, yaitu merencanakan gedung-gedung yang dibangun oleh para sultan Dinasti Utsmaniyah. Ia mendedikasikan dirinya untuk membangun Kota Istambul di bawah empat era kepemimpinan sultan : Salim I, Sulaiman I, Salim II dan Murad III.
Selama empat periode kepemimpinan para penguasa itu, arsitek muslim Sinan bertanggung jawab untuk membangun dan mengawasi setiap pembangunan di Kasultanan Ottoman. Masjid Salim di Edirne serta Masjid Sulaiman di Istambul merupakan masterpiece sang arsitek ulung ini.
Ia telah membangun 343 buah gedung besar maupun kecil, yang terbentang dari Bosnia sampai Makkah, dengan kriteria diantaranya 81 masjid, 50 mushalla, 55 madrasah, 7 sekolah Al Quran, 16 dapur umum untuk kaum miskin, 8 jembatan, 34 istana, 13 rumah peristirahatan, 33 rumah mandi, dan 19 makam berkubah.
Sinan juga mendidik dan membina arsitek muslim terkemuka, salah satunya Sederhef Mehmet Aga, arsitek Masjid Sultan Ahmad. Dalam karyanya, Sinan lebih menaruh perhatian pada interiornya, sehingga kadang di luar dikorbankan. Ciri karyanya adalah sifat Turki di mapapun gedung berdiri, kekhasan itu selalu terasa. *[adm]
Referensi : Kejayaan Islam