:: Selamat Datang di Official Website Masjid Al Hikmah Toyan. Semoga bisa menjadi media berbagi dan media silaturahmi untuk saling memotivasi. Tingkatkan Ukhuwah, Jaga Istiqomah. Salam Ikhuwah. Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan ::.
do follow

Website Masjid Al Hikmah Toyan

| Secara Bertahap Website Ini Akan Migrasi Ke Rumah Baru Kami | www.alhikmahtoyan.org

Kamis, 18 Agustus 2011

Suntik Semangat, Al Hikmah Adakan Nuzulul Qur’an 1432 Hijriyah

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Bertepatan dengan pertengahan Ramadhan 1432 Hijriyah, Senin, 15 Agustus 2011 Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan melaksanakan pengajian dalam rangka Nuzulul Qur’an.

Pengajian Nuzulul Qur’an sendiri sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 atau malam ke-17 Ramadhan 1432 Hijriyah. Namun karena malam itu bertepatan dengan malam Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-66, sehingga pelaksanaannya dimajukan ke tanggal 15 Agustus 2011.

”Pelaksanaan pengajian Nuzulul Qur’an sengaja dilaksanakan malam ini (15 Agustus, admin), karena jika dilaksanakan pada malam ke-17 Ramadhan, bersamaan dengan kegiatan tirakatan yang biasa dilaksanakan di Pedukuhan”, kata Aan, Kepala Bidang Pendidikan, Takmir Masjid Al Hikmah Toyan.

Pengajian disampaikan oleh Ustadz Jazari dari Nanggulan, Kulon Progo. Dalam tausyiahnya Jazari menjelaskan tentang keutamaan Al Qur’an. Keutamaan dalam hal membaca misalnya, tidak hanya selama Bulan Suci Ramadhan, tetapi juga di luar Ramadhan.

Bagi jamaah yang berhalangan hadir dan bertempat tinggal di luar Masjid Al Hikmah Toyan, pengajian juga dapat didengarkan di Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz. ”Pengajian disiarkan secara langsung di Radio Komunitas Suara Ramadhan (RKSR) 88 MHz, supaya juga bisa diikuti oleh pendengar RKSR”, kata DJ OI, Direktur Siar RKSR.

Lebih lanjut Jazari menjelaskan bahwa membaca Al Qur’an diharapkan menjadi kebiasaan keluarga muslim. ”Tidak hanya selama ramadhan, keistiqomahan membaca dan mempelajari Al Qur’an harus tetap diteruskan di luar Ramadhan”, ungkap Jazari.

Pengajian dikemas secara rileks dan santai, bahkan kadang diselingi gelak tawa dari jamaah. Dengan kemasan yang rileks, diharapkan materi yang disampaikan dapat diterima dengan mudah oleh jamaah.

Di akhir tausyiahnya, Jazari mengungkapkan bahwa idealnya Al Qur’an tidak hanya sekedar menjadi pajangan, baik di rumah maupun di masjid. Namun lebih dari itu, Al Qur’an dapat dipelajari baik secara individu di rumah atau melalui Taman Pendidikan Al Qur’an maupun majelis taklim yang ada di lingkungan masjid.

Lebih dari itu, Al Qur’an diharapkan dapat menjadi pedoman dalam setiap langkah dalam rangka mengarungi kehidupan ini. Wallohu A’lam. *[adm]
Referensi : Tadarus Al Qur’an Semoga Tidak Berhenti | Generasi Muda Qur’ani

Facebook Comments
1 Blogger Comments