[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Rabu, 10 Agustus 2011 adalah hari terakhir dari tahapan pertama yang ada pada Bulan Ramadhan. 10 (sepuluh) hari pertama ini adalah tahapan pelimpahan rahmat. Lalu, apa yang mestinya kita lakukan.
Koreksi atas diri menjadi hal yang wajib dilakukan sebagai muslim yang baik. Muhasabah ini dilakukan dalam rangka memotret diri, untuk kemudian dijadikan acuan dalam menyambut 10 (sepuluh) hari tahapan kedua atau tahap pengampunan dari Sang Maha Pengampun.
Bagaimana ibadah yang telah kita lakukan pada 10 (sepuluh) hari pertama itu, apakah sudah optimal atau belum. Jika belum, 20 (dua puluh) hari selanjutnya mestinya dapat dimanfaatkan untuk menjadi lebih baik daripada 10 (sepuluh) hari pertama.
Sebagaimana banyak diumpamakan, layaknya sebuah pertandingan, dalam proses ini pasti sudah ada beberapa kontestan yang mulai berguguran. Shof jamaah laki-laki, sudah mulai maju kedepan, yang artinya jamaah tidak sebanyak awal ramadhan.
Kebutuhan yang seringkali tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah ramadhan sudah mulai diperhitungkan. Baju baru, persiapan lebaran, hidangan lebaran, mudik menjadi kebutuhan yang kadang mulai memalingkan kita dari kekhusyukan ibadah selama 20 (dua puluh hari) akhir ramadhan.
Idealnya dengan berakhirnya tahap pertama ini, ibarat sebuah mobil. Selepas 10 (sepuluh) hari pertama ini, mestinya gigi kecepatan sudah memasuki gigi sedang dan pedal gas juga harus ditekan lebih dalam, supaya menghasilkan laju yang agak cepat.
Sikap istiqomah dalam mempersaksikan diri atas ramadhan, memang tidak mudah dijalani. Apalagi bagi pribadi-pribadi yang mempunyai kapasitas keislaman pas-pasan. Semoga di 20 (dua puluh) hari akhir ramadhan ini, kita tetap diberikan kekuatan untuk tetap istiqomah dan konsisten dalam menjalankan ibadah. Aamiin. *[adm]
Referensi : Ramadhan Perdana 1432 H | Sambut Ramadhan Mulia 1432 H