:: Selamat Datang di Official Website Masjid Al Hikmah Toyan. Semoga bisa menjadi media berbagi dan media silaturahmi untuk saling memotivasi. Tingkatkan Ukhuwah, Jaga Istiqomah. Salam Ikhuwah. Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan ::.
do follow

Website Masjid Al Hikmah Toyan

| Secara Bertahap Website Ini Akan Migrasi Ke Rumah Baru Kami | www.alhikmahtoyan.org

Senin, 30 Januari 2012

Hiasi Cinta Dengan Senyuman, Efek Senyuman Bagi Kondisi Psikologis

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Hadirnya meringankan beban, menghapus prasangka buruk, dan mengokohkan kasih sayang. Sejatinya senyum adalah jendela hati. Dari senyum kita bisa mengetahui suasana isi hati seseorang.

Senyuman yang terkembang berarti juga sebuah sinyal bagi orang lain untuk diterima kehadirannya dan diperbolehkan untuk bersama. Karena itu, mari mencoba mengingat-ingat beberapa kali sehari kita tersenyum pada pasangan.

Keberadaan pasangan dalam hidup tentu menghadirkan begitu banyak kebaikan yang hadir. Kebaikan yang mungkin telah kita ketahui macamnya dan telah terjadi bagian dari rutinitas hidup. Akan menjadi sangat mungkin, kebaikan ini menjadi tak berwarna dan bervariasi. Karena itu, senyum adalah sebuah awal untuk membuat kedekatan semakin erat dan penyubur kebaikan-kebaikan lainnya menjelma.

Karena itu, Rasulullah khusus berpesan agar setiap umatnya senantiasa berwajah cerah dan tersenyum pada suaminya atau istrinya. Bagi para istri, Nabi bersabda ”Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baiknya perbehandaraan seorang lelaki ? Yaitu Istri Shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila di perintah akan menaatinya, dan bila ia pergi istrinya akan menjaga harta dan keluarganya”.

Sabda ini pun berlanjut pada kewajiban seorang suami, yaitu ”Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlak dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya”.

Senyum memang sangat besar efeknya bagi kondisi psikologis seseorang. Bisa di bayangkan jika seseorang tengah merasakan kegelisahan yang sangat, tentu senyum yang datang seakan memberi kesempatan baginya untuk menemukan jalan keluar dari masalah.

Kita tentu bisa merasakan ketika harus berangkat menuju kantor atau melakukan kegiatan menuju suatu tempat di pagi hari. Suasana jalan yang padat, berdesakan di dalam angkutan umum, dan kemacetan pastinya membuat perjalanan itu terasa sangat melelahkan.

Seulas senyum yang kita lihat dari orang lain, meski ia tak sedang senyum pada kita tentu sudah memberi warna yang berbada. Apalagi bila tersenyum itu datang dari orang yang seperjalanan dan ”sependeritaan” dengan kita. Senyum bisa menjadi awal percakapan yang menyenangkan atau paling tidak bisa sejenak melupakan kepenatan.

Sungguh, semua rutinitas ini sangat melelahkan jiwa. Alangkah indahnya bila semua rutunitas yang membelit itu dijalani dengan keceriaan dan senyum yang mengembang. Dampaknya begitu berasa.

Bagi seorang suami, bila berangkat kerja dengan di iringi do’a dan senyum, beban yang mengelayut rasanya sudah terkurangi separuh di rumah. Berganti semangat untuk mewujudkan harapan-harapan istri dan anak dirumah. Begitupun dengan sang istri yang harus berjibaku dengan pekerjaan rumah yang tak persah berganti dan berhenti.

Senyum dari Suami pasti membuat hati akan terasa lebih ringan dan suasana pun menjadi nyaman. Senyum, paling tidak, akan melegakan dan sebuah bentuk pengertian.

Senyum juga membawa dampak positif pada cara kita berpikir. Senyum yang berusaha kita hadirkan dalam kondisi seperti apapun akan membimbing kita dalam suasana yang santai dan menyanangkan. Pikiran kita akan terdorong untuk memandang kemelut yang terjadi dari sisi yang positif dan menghindarkan kita dari stress.

Otak pun akan mendorong tubuh mengeluarkan energi yang akan membangun imunitas di dalam dan di luar tubuh, memperbaiki kualitas darah, dan memperbaiki kualitas udara yang kita hirup.

Inilah luar biasanya teladan yang diberikan oleh Rasulullah. Inilah kebaikan yang tersimpan dalam sabdanya,”Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun ia hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu”. (Riwayat Muslim).

Karena itu, mulai saat ini, berusahalah untuk senantiasa tersenyum. Buatlah tiap ulasnya menghiasi wajah kita yang berarti kasih sayang dan kebaikan, terutama untuk pasangan kita. Wallohu A’lam. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Membangun Kekuatan Cinta

Facebook Comments
2 Blogger Comments