[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Rumah adalah lingkungan pertama tempat tumbuh kembangnya anak. Di rumah itu mereka tidak sekedar makan dan minum , tapi mereka juga mendapatkan pengalaman hidup. Anak-anak tidak saja mendapatkan suasana fisik, tapi juga suasana diniyah.
Di rumah, orang tua memiliki peran sentral. Begitu besar pengaruhnya lingkungan keluarga, sampai-sampai Rasulullah SAW, menyebutnya sebagai faktor penentu agama. “Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani atau Majusi” (Riwayat Bukhari).
Jika keyakinan hidup bisa dibentuk dalam rumah, maka kepemimpinan semestinya juga bisa dilahirkan di setiap rumah Muslim. Setiap ayah atau ibu adalah pemimpin yang seharusnya melahirkan pemimpin-pemimpin yang lebih andal.
Banyak orang tua yang lupa menjadikan rumah sebagai ruang praktek kaderisasi. Tidak mudah, memang. Tapi inilah pekerjaan mulia yang digeluti para nabi dan para peemimpin masa lalu. Setiap orang tua memiliki kesempatan yang sama untuk melahirkan pemimpin masa depan. Bagaimana Caranya?
Pertama, Bangun pribadi yang kuat. Tanamkan kepada anak aqidah dan keyakinan yang kuat. Ajari mereka menjadi orang yang berani, dengan menepis rasa malu dan malas. Bangkitkan jiwa yang lemah menjadi jiwa yang tangguh.
Kedua, Ciptakan suasana yang penuh kasih sayang. Anak-anak yang berada di lingkungan kasih sayang orangtuanya sejak kecil akan merasa diterima oleh orangtuanya. Rasa diterima itu merupakan bekal utamanya untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
Ketiga, Jadikan rumah sebagai majelis pembelajaran. Luangkan waktu secara khusus untuk mengajar anak-anak terlibat dalam diskusi kecil, agar mereka dapat belajar mendengar dan menhajukan pendapat. Ajari mereka adab sopan santun, cara mendengar yang baik, dan menghormati orang lain.
Keempat, Bikin sesering mungkin pertemuan keluarga. Meja makan adalah tempat pertemuan keluarga yang paling sempurna. Suasana yang rileks menjadi momen yang efektif untuk menyampaikan sebuah pesan.
Kelima, Kenalkan visi membangun masa depan. Seseorang disebut pemimpin karena mereka senantiasa berada di depan. Setiap ayah atau ibu harus mengajarkan kepada anak-anaknya tentang visi kehidupan, baik yang jangka panjang, menengah atau panjang. Jangan pernah mematahkan mimpi-mimpi mereka, sebab dari sanalah mereka merajut masa depan. *[adm]
Referensi : Pembentukan Watak dan Karakter | Generasi Muda Asset dan Kader