:: Selamat Datang di Official Website Masjid Al Hikmah Toyan. Semoga bisa menjadi media berbagi dan media silaturahmi untuk saling memotivasi. Tingkatkan Ukhuwah, Jaga Istiqomah. Salam Ikhuwah. Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan ::.
do follow

Website Masjid Al Hikmah Toyan

| Secara Bertahap Website Ini Akan Migrasi Ke Rumah Baru Kami | www.alhikmahtoyan.org

Senin, 30 Juli 2012

Senyum : Refleksi 10 Hari Pertama Ramadhan 1433 HijriyahSalah satu agenda Semarak Ramadhan 1433 Hijriyah diantaranya kuliah subuh. 30 Juli 2012, salah satu pembicara, Drs. Ambar Jazil Was’an merefleksi tentang puasa yang sudah kita lakukan selama 10 hari pertama.

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Salah satu agenda Semarak Ramadhan 1433 Hijriyah diantaranya kuliah subuh. 30 Juli 2012, salah satu pembicara, Drs. Ambar Jazil Was’an merefleksi tentang puasa yang sudah kita lakukan selama 10 hari pertama.

”10 (sepuluh) hari pertama ini adalah tahapan pelimpahan rahmat,” kata Jazil. Dalam kesempatan tersebut Jazil juga mengajak kepada jamaah yang hadir, bahwa hari-hari disisa ramadhan harus diisi dengan peningkatan amalan, baik wajib maupun sunnah.

Lebih lanjut, dalam puasa biasanya banyak hal kecil yang seringkali tidak sadar dilakukan, padahal hal tersebut akan merusak pahala puasa. Hal tersebut diantaranya membicarakan orang lain, menggunjing, dan berbicara yang tidak ada gunanya, serta perkataan yang dapat membuat tersinggung/marah, atau bahkan marah itu sendiri.

Idealnya, puasa diisi dengan kesabaran, karena esensi puasa adalah menahan. Salah satunya adalah menahan marah. ”Jangan suka mengumbar marah, senyum/tertawalah, karena hal itu dapat menyebabkan awet muda,” ungkap Jazil.

Sementara itu senyum/tertawa dapat digolongkan dalam kategori shodaqoh, tentu senyum/tertawa yang tepat waktu dan tidak dilakukan sembarang tempat. Menurut ilmu kesehatan, senyum dapat mengeluarkan salah satu hormon dalam tubuh yang dapat menyehatkan. Horman itu juga dapat keluar ketika kita sedang shalat.

Umat Islam yang mempunyai ajaran tersebut seringkali mengabaikan dan melupakan hal itu. Konsep senyum yang ada dalam Islam itu justru diambil dan dipakai oleh kaum liberalis, kapitalis, non muslim. Contohnya di bank dan dinegara barat. Di Bank, senyum adalah Standar yang harus dilakukan dalam melayani customer, karena menurut penelitian hal tersebut akan sangat berpengaruh pada omzet dari bank itu sendiri.

”Kalo dalam keseharian selama ini belum ada senyum yang menghias wajah kita, mari jadikan ramadhan ini untuk berlatih senyum,” ajak Jazil. Senyum melatih tidak boleh marah, sehingga setelah Ramadhan usai, tetap ada senyum yang mengembang di dari bibir kita.

Sikap istiqomah dalam mempersaksikan diri atas ramadhan, memang tidak mudah dijalani. Mari Bismillah, persiapkan diri menghadapi hari-hari selanjutnya dibulan suci ini. *[adm]

Referensi : 10 Hari Pertama Ramadhan 1432 H

Facebook Comments
0 Blogger Comments