[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Pandangan yang sungguh sangat keliru, ketika seseorang meneruskan studi di Pendidikan Tinggi hanya untuk sekedar meraih gelar akademik.
Namun yang terjadi kebanyakan, justru gelarlah yang kadang diburu dan diutamakan. Selebihnya, entah yang bersangkutan berkompeten atau tidak, proses yang dilalui optimal atau tidak, yang penting gelar telah didapat.
Di era persaingan global yang semakin ketat, mestinya yang diperlukan bukan gelar akademis, tapi profesionalisme seseorang. Namun kenyataan yang ada, saat ini masih banyak perusahaan yang melihat gelar sebagai suatu keharusan dalam merekrut calon karyawan. Artinya, mereka lebih menghargai gelar akademik dibandingkan profesionalisme kerja.
Tak salah kalau kemudian gelar, sebagai tampilan luar, menjadi ukuran. Sangat ideal memang, ketika gelar itu diimbangi dengan profesionalisme dan kompetensi dan sebanding dengan gelar yang dimilikinya. Namun, berapa banyak seorang dengan gelar sarjana yang senyatanya tidak profesional dan kompeten di bidangnya. Berbaik sangka saja, semoga gelar itu bukan karena dibeli.
Hadits Rasulullah SAW, “Uthlubul ‘ilma minal mahdi ila lahdi”, Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang kubur. Dalam bahasa pendidikan hal ini dikenal dengan istilah long life education.
Menuntut ilmu adalah kewajiban. Tak terkecuali menuntut ilmu dalam jalur akademis. Sudah semestinya, menuntut ilmu lewat jalur ini diniatkan dengan niat yang baik dan lurus dengan dasar hadist Rasulullah untuk mengharap ridho Sang Maha Ilmu. Tidak sekedar ”Gila Gelar” atau ”Gelar Minded”. Kalaupun ada gelar yang menyertai dikemudian hari, itu adalah bagian dari hasil dari menuntut ilmu itu sendiri. Allohu A’lam. *[adm]
Ditulis oleh : Aan [Direktur TPA Al Hikmah Toyan]
Referensi : Mahasiswa Abadi | Generasi Tangguh | Personal Excellent | Capai hasil Optimal