[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Musim hujan telah tiba. Menyikapi hal itu Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memperhatikan adab-adab di musim hujan ini. Diantara adab tersebut akan diuraikan di bawah ini.
Pertama, bersyukur kepada Allah SWT. Tidak ada setetes air hujan yang membasahi bumi ini kecuali atas kehendak Allah SWT. Ia merupakan rahmat Allah SWT, kepada bumi dan seisinya. Melalui hujan Allah SWT menumbuhkan berbagai tanaman untuk memberi rezeki kepada umat manusia. Dalam Al Quran Allah SWT berfirman : ”Dan Kamu turunkan dari langit air yang penuh berkah lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon korma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami) dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan. QS. Qaaf [50] : 9-11.
Kedua, berdoa kepada Allah SWT agar hujan tersebut membawa manfaat. Adalah Rasulullah SAW yangketika melihat hujan langsung berdoa : Allahumma Shoyyibannafi’an. yang artinya : Ya Allah, jadikan hujan ini sebagai hujan yang membawa manfaat dan keberkahan (Riwayat Bukhari).
Ketiga, menguyur sebagian badan dengan air hujan, ketika hujan datang Rasulullah SAW membasahi badannya dengan air hujan, Dari Anas RA, dia berkata, ”Hujan mengguyur kami, beserta Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menyingkap sebagian bajunya sehingga hujan membasahi sebagian tubuhnya. Kami bertanya kepada beliau, ”Wahai Rasulullah SAW, mengapa engkau melakukan hal itu?”. Beliau menjawab, ”Aku melakukannya karena hujan tersebut adalah rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah SWT” (Riwayat Muslim).
Keempat, banyak berdoa. Hujan merupakan salah satu tanda dikabulkannya doa seorang hamba. Dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Carilah doa yang mustajab pada 3 (tiga) keadaan, (1) Bertemunya dua pasukan, (2) Menjelang shalat dilaksanakan, (3) Saat turun hujan. (Riwayat Iman Syafi’i dan Al Baihaqi.
Kelima, bedoa agar cuaca cerah kembali. Apabila hujan turun dengan derasnya dan dikhawatirkan membawa mudharat, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar cuaca dicerahkan kembali. Sebagiamana Riwayat Anas, Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, turunkanlah hujan di daerah sekitar kami, bukan di daerah kami. Turunkanlah hujan di perbukitan, pegunungan di lembah-lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan”.
Keenam. Berdoa ketika mendengar petir yang mengkhawatirkan. Dari abdillah Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW apabila mendengar suara petir, maka beliau berujar : “ Ya Allah, janganlah Engkau hancurkan kami dengan kemarahan-Mu dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, selamatkanlah diri kami sebelum hal tersebut terjadi” (Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad, Tarmidzi dan Hakim).
Demikian beberapa hal dalam menyikapi hujan. Semoga bermanfaat. *[adm]
Pertama, bersyukur kepada Allah SWT. Tidak ada setetes air hujan yang membasahi bumi ini kecuali atas kehendak Allah SWT. Ia merupakan rahmat Allah SWT, kepada bumi dan seisinya. Melalui hujan Allah SWT menumbuhkan berbagai tanaman untuk memberi rezeki kepada umat manusia. Dalam Al Quran Allah SWT berfirman : ”Dan Kamu turunkan dari langit air yang penuh berkah lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon korma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami) dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan. QS. Qaaf [50] : 9-11.
Kedua, berdoa kepada Allah SWT agar hujan tersebut membawa manfaat. Adalah Rasulullah SAW yangketika melihat hujan langsung berdoa : Allahumma Shoyyibannafi’an. yang artinya : Ya Allah, jadikan hujan ini sebagai hujan yang membawa manfaat dan keberkahan (Riwayat Bukhari).
Ketiga, menguyur sebagian badan dengan air hujan, ketika hujan datang Rasulullah SAW membasahi badannya dengan air hujan, Dari Anas RA, dia berkata, ”Hujan mengguyur kami, beserta Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW menyingkap sebagian bajunya sehingga hujan membasahi sebagian tubuhnya. Kami bertanya kepada beliau, ”Wahai Rasulullah SAW, mengapa engkau melakukan hal itu?”. Beliau menjawab, ”Aku melakukannya karena hujan tersebut adalah rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah SWT” (Riwayat Muslim).
Keempat, banyak berdoa. Hujan merupakan salah satu tanda dikabulkannya doa seorang hamba. Dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Carilah doa yang mustajab pada 3 (tiga) keadaan, (1) Bertemunya dua pasukan, (2) Menjelang shalat dilaksanakan, (3) Saat turun hujan. (Riwayat Iman Syafi’i dan Al Baihaqi.
Kelima, bedoa agar cuaca cerah kembali. Apabila hujan turun dengan derasnya dan dikhawatirkan membawa mudharat, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT agar cuaca dicerahkan kembali. Sebagiamana Riwayat Anas, Rasulullah SAW berdoa, “Ya Allah, turunkanlah hujan di daerah sekitar kami, bukan di daerah kami. Turunkanlah hujan di perbukitan, pegunungan di lembah-lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan”.
Keenam. Berdoa ketika mendengar petir yang mengkhawatirkan. Dari abdillah Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW apabila mendengar suara petir, maka beliau berujar : “ Ya Allah, janganlah Engkau hancurkan kami dengan kemarahan-Mu dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, selamatkanlah diri kami sebelum hal tersebut terjadi” (Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad, Tarmidzi dan Hakim).
Demikian beberapa hal dalam menyikapi hujan. Semoga bermanfaat. *[adm]