skip to main |
skip to sidebar
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah beberapa waktu lalu pengajuan proposal bantuan buku dikirimkan, akhirnya Senin, 28 Nopember 2011, bantuan 1000 buku dari Perpustakaan Nasional itupun tiba.
Bantuan sebagaimana dimaksud, terdiri atas 500 Judul Buku, masing-masing judul 2 buah sehingga total bantuan sejumlah 1000 buku. Hadir pada kesempatan tersebut petugas dari Kantor Perpustakaan Daerah Kulon Progo, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Yogyakarta, Ketua BPD Desa Triharjo, Kepala Desa Triharjo dan beberapa takmir dan pengelola Perpustakaan Abata Book Corner.
Iman, salah satu Pengelola Perpustakaan Abata Book Corner ”Change Your Mindset”, berharap bahwa dengan buku yang telah ada ditambah dengan bantuan 1000 buku tersebut dapat meningkatkan program gemar membaca.
Lebih lanjut, Wagiran, Kepala Bidang Pembangunan Takmir Masjid yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa bantuan buku diharapkan dapat dikelola dengan baik. “1000 buku ini adalah investasi, semoga buku dapat dikelola, dirawat dengan baik, sehingga tidak cepat rusak”, kata Wagiran.
Sedianya buku-buku tersebut akan ditempatkan di Gedung 2 Lantai 2 Komplek Masjid Al Hikmah Toyan digabungkan dengan koleksi buku yang telah ada sebelumnya. Beberapa hari ke depan akan dilaksanakan penataan terhadap 1000 bantuan buku baru tersebut, dan diharapkan buku yang ada segera bisa dimaksimalkan. *[adm]
Referensi : Abata Laksanakan Labelling | Butuh Wakaf Buku
Selengkapnya → Perpustakaan Abata Book Corner Terima 1000 Buku
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Seorang muslim yang taat selalu menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Menghindari dan menjauhi riba adalah bagian dari menjalankan ketaatan itu. Berikut beberapa tips agar terhindar dari riba.
Pertama, Niat. Niat merupakan bentuk ibadah qalbiyyah yang sangat penting. Sehingga niat mempunyai peringkat pertama sebelum melakukan aktivitas. Benar dan tidak suatu perbuatan akan ditentukan oleh niat. Oleh karena itu, tetapkan hati kita untuk memperbaiki diri dengan tujuan ingin mendapatkan ridho dari Sang Maha Rahman. Rasulullah SAW bersabda ”Sesungguhnya amal perbuatan tergantung dari niatnya.” (Muttafaqun Alaih).
Kedua, Mencari informasi. Agar lebih jelas dan yakin, maka kita harus berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan kepastian apakah pekerjaan yang kita lakukan selama ini sesuai atau bertentangan dengan syariat Islam. Misalnya, apakah mengandung unsur-unsur riba. Tanya kepada ahlinya atau membaca buku dan referensi.
Ketiga, Berhijrah. Jangan menunda-nunda kebaikan. Inti hijrah kepada Allah ialah dengan meninggalkan semua apa yang dibenci oleh Allah untuk menuju apa yang dicintai-Nya. Caranya segera meninggalkan semua bentuk kegiatan keuangan yang berpotensi berlumuran bunga bank, baik dalam bentuk simpanan atau tabungan, dengan deposito, asuransi, maupun pinjam meminjam yang tidak syar’i.
Keempat. Sabar dan Tawakal. Sebagaimana diakui oleh sebagian pelaku perbankan syari’ah, bahwa bank syari’ah pun tidak sepenuhnya bebas dari sistem riba. Oleh karena itu, kita harus sabar sambil terus bekerja keras membangun sistem alternatif, seperti lembaga keuangan keuangan Baitul Maal Wat Tamwil. Sementara itu, tawakal merupakan pelengkap sifat sabar. Tawakal merupakan kerja hati yang memasrahkan seluruh ujian dan cobaan kepada kehendak-Nya. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah
Selengkapnya → Tips Menghadapi Riba
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – ”Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kalian, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebagiannya kalian makan.” QS. An Nahl [16] : 5.
Semua datang dari Allah dan kelak akan dimintai tanggung jawabnya. Suatu saat Rasululllah SAW, bersama Abu Bakar Asy Syiddiq dan Umar bin Al Khaththab merasa lapar. Kemudian mereka berjalan menuju ke rumah salah satu Sahabat Anshar.
Dan Sabahat Anshar itu menyambut mereka dengan hangat. Dia menjamu orang-orang mulia tesebut dengan menyembelih seekor binatang ternak. Rasulullah SAW bersama kedua Sahabatnya akhirnya menikmati hidangan istimewa tersebut. Usai menikmatinya, Rasulullah SAW bersabda, ”Benar-benar kalian akan ditanya mengenai nikmat ini pada Hari Kiamat. Rasa lapar membuat kalian keluar dari rumah, kalian tak pulang kecuali mendapat kenikmatan ini.” (Riwayat At Thabari).
Apa yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepada pada Sahabat beliau di atas merupakan penegasan bahwa sesungguhnya segala kenikmatan datang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan manusia sendiri akan dimintai pertanggungjawaban terhadap-Nya.
Sehingga manusia perlu menyadari bahwa harta merupakan milik Allah semata, sebagaimana tersebut dalam firman Allah, dalam Al Qur’an Kariim, QS. An Nuur [24] : 33. Bahkan sedikit tidaknya harta yang diperoleh menusia, semuanya adalah karena kemurahan Allah SWT.
Dalam Al Qur’an juga disebutkan bahwa, ”Sesungguhnya Allah membentangkan rezeki-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan (Dia) membatasi QS. Ar Ra’ad [13] : 26. Hal ini menunjukkan agar setiap orang beriman untuk memiliki keyakinan bahwa harta itu sampai kepada dia karena Sang Maha yang telah memberikan harta itu kepadanya dan dari Allah lah rezeki itu datang. Wallohu A’lam. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah
Selengkapnya → Harta Dan Tanggung Jawab
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah beberapa waktu Al Hikmah Toyan mencoba berbagi, baik lewat informasi kegiatan, artikel sederhana, maupun opini, awal Nopember pagerank blog sederhana ini naik menjadi 2.
Pagerank memang bukan tujuan. ”Blog ini hadir sebagai sarana membangun komunikasi dan silaturahim saja, syukur kalau tulisan yang ada bisa bermanfaat”, kata Sri Agung, Penggagas Blog Al Hikmah Toyan.
Semoga di waktu-waktu mendatang blog ini dapat lebih rutin mem-posting berita, lebih update informasinya, dan tetap istiqomah sesuai tujuan awal pembuatan blog, yaitu menjadi media berbagi, tukar ide, informasi tentang kegiatan yang ada serta dapat menjalin silaturahim ditengah hiruk pikuk dunia, khususnya via alam maya, lanjut Sri Agung. *[adm]
Referensi : Award
Selengkapnya → Al Hikmah Raih Pagerank 2
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Ahad, 06 Nopember 2011, selepas Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah dilaksanakan penyembelihan hewan kurban di Komplek Masjid Al Hikmah Toyan sejumlah 6 ekor Sapi dan 4 ekor kambing.
Kegiatan penyembelihan hewan kurban sendiri dilaksanakan bakda Shalat Idul Adha, dan dilaksanakan di utara komplek Masjid Al Hikmah Toyan. Berbeda dengan penyembelihan Tahun 1431 Hijriyah yang lalu, hewan kurban yang disembelih tahun ini mengalami peningkatan dalam hal jumlah dari 4 ekor sapi menjadi 6 ekor. Sementara itu jumlah kambing dari tidak ada menjadi 4 ekor.
Dalam konteks berbagi, selama beberapa tahun terakhir Masjid Al Hikmah Toyan selalu menyisihkan beberapa kilogram daging atau beberapa hewan kurban untuk disalurkan kepada saudara-saudara muslim yang masih kekurangan diluar jamaah masjid.
Tahun ini sebanyak 4 kambing disalurkan ke daerah minim diantaranya ke wilayah Girimulyo sejumlah 2 ekor kambing, Gunung Pentul, Pengasih 1 ekor kambing dan ke Panti Asuhan Al Azhar sejumlah 1 ekor kambing.
Harapannya di tahun-tahun mendatang kesadaran akan berkurban ini akan terus bertambah. Dalam berkurban, hewan yang disembelih tidak perlu besar, namun yang penting tetap memperhatikan atau memenuhi syarat yang telah ditentukan secara syar’i. ”Lebih bagus kalau yang terbaik, gemuk dan besar, tapi kalau tidak yang penting memenuhi syarat”, kata Wagiran, Kepala Bidang Pembangunan Takmir Masjid.
Wagiran menambahkan bahwa, harga kurban jangan sampai memberatkan shohibul qurban. Hanya karena harga hewan kurban yang mahal menjadikan seseorang tidak jadi berkurban. ”Itu tidak boleh terjadi”, lanjutnya.
Lebih dari itu, semangat berkurban yang diwujudkan dalam menyembelih hewan dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada Sang Rahman pada tahun ini, diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga. Aamiin. *[adm]
Referensi : Kurbanan 1431 Hijriyah
Selengkapnya → Penyembelihan Hewan Kurban 1432 Hijriyah
Cuaca mendung dan hujan sejak beberapa hari terakhir, cukup membuat was-was Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI) Jembatan Timbang Kulwaru. Pasalnya segala persiapan yang telah dirancang dengan detail, bisa saja tidak terpakai manakala hari H pelaksanaan turun hujan.
Setelah persiapan awal selesai dilaksanakan, tahap akhir dari Penyelenggaraan Shalat idul Adha yaitu pembuatan shaf pun telah dengan dilaksanakan. Akhirnya kekhawatiran itu terjawab juga, dengan turunnya hujan lebat sejak malam Ahad, 05 Nopember 2011 kurang lebih pukul 00.00 WIB.
“Dengan adanya hujan yang cukup lebat, sedianya pagi hari bakda Shalat Subuh akan dilaksanakan pembuatan shaf baru”, kata Kusuma, Sekretaris PPSI. Tapi sampai dengan pagi hari hujan pukul 05.30 WIB hujan pun tak kunjung reda, sehingga Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI) memutuskan bahwa penyelenggaraan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah di Jembatan Timbang dibatalkan dan dilaksanakan di masjid masing-masing.
Al Hikmah sendiri akhirnya melaksanakan Shalat Idul Adha tahun ini di kompleks Masjid pada pukul 06.30 WIB, dengan Iman dan Khotib Drs. Slamet Riyadi, Ketua Takmir Masjid Al Hikmah Toyan.
Dalam khotbahnya, Slamet mengatakan bahwa dengan momentum kurban diharapkan dapat meningkatkan kepedulian, empati dan berbagi kepada saudara-saudara muslim lainnnya yang membutuhkan.
Dalam kesempatan pelaksanaan Shalat Idul Adha tersebut juga diperoleh infak sejumlah kurang lebih Rp. 600.000,-. Sedianya uang tersebut akan digunakan sebagai operasional masjid. Kegiatan shalat diakhiri pada pukul 07.15 WIB. *[adm]
Referensi : PPSI Siap Idul Adha 1432 Hijriyah
Selengkapnya → Hujan, Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah Dilaksanakan Di Masjid
Agenda rutin malam Idul Adha yaitu kupatan tetap dilaksanakan seperti biasanya. Kegiatan malam Idul Adha sendiri telah dimulai pada 1 (satu) hari sebelumnya, dengan pembuatan ketupat dan dilanjutkan pada Sabtu, 05 Nopember 2011.
Dalam kegiatan kupatan tersebut juga disampaikan tausyiah/pengajian ringan. Acara dilanjutkan dengan takbiran dan persiapan penyembelihan hewan kurban yang sedianya akan dilaksanakan pada keesokan harinya.
Cuaca mendung dan hujan yang dalam beberapa hari terakhir mengguyur wilayah Toyan, Wates, Kulon Progo tak menghalangi jamaah untuk menghadiri salah satu rangkaian acara Idul Adha 1432 Hijriyah tahun ini. Buktinya, sejumlah kurang lebih 150 jamaah hadir dalam kesempatan tersebut.
Alhamdulillah, ”Semoga semangat seperti ini tetap terjaga dan terkondisi pada tahun-tahun mendatang”, kata Sri Agung, Kepala Bidang Pendidikan Takmir Masjid Al Hikmah Toyan.
Lebih lanjut Sri Agung menambahkan, bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari memeriahkan suasana Idul Adha 1432 Hijriyah dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan dan pergerakan.
Persiapan yang dilakukan oleh Remaja Islam Masjid (Rismas) pun tergolong lancar. Walaupun beberapa anggota Rismas pada Hari Sabtu, 05 Nopember 2011 ada yang masih masuk sekolah, namun persiapan pengajian dan kupatan tetap dapat berjalan dengan baik. *[adm]
Referensi : Al Hikmah Siap Idul Adha 1432 Hijriyah
Selengkapnya → Ketupat Di Malam Idul Adha 1432 Hijriyah
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, ada beberapa adab yang harus diperhatikan, antara lain Pertama, Niat yang benar. Menyembelih kurban harus ditujukan kepala Allah SWT semata dan tidak boleh ditujukan kepada selain-Nya. Orang yang berniat menyembelih bukan karena Allah, berarti telah melakukan perbuatan syirik akbar.
Kedua, Manajamkan pisau yang akan digunakan untuk menyembelih. Dari Daud Syadad bin Aus, beliau berkata, ”... Sesungguhnya Allah itu mewajibkan untuk berbuat baik pada sesuatu. .. Jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut merasa senang. (Riwayat Muslim).
Ketiga, Penyembelih dianjurkan menghadap kiblat dan menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat. “Dari Nafi, sesungguhnya Ibnu Umar tidak suka memakan daging hewan yang disembelih dengan tidak menghadap kiblat“. Riwayat tersebut menunjukkan adanya anjuran untuk menghadapkan hewan yang hendak disembelih ke arah kiblat. Namun jika hal itu tidak dilakukan, daging hewan sembelihan tersebut tetap halal di makan.
Keempat, Membaca basmalah tatkala hendak menyembelih. Ini merupakan syarat yang tidak bisa gugur baik karena sengaja, lupa ataupun jahil (tidak tahu). Bila dia sengaja atau lupa atau tidak tahu sehingga tidak membaca basmalah ketika menyembelih, maka penyembelihannya dianggap tidak sah dan hewan tersebut haram dimakan. Firman Allah SWT, QS. Al An’an [6] : 121, ”Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.”
Kelima, Yang menyembelih adalah orang yang berakal. Adapun orang gila tidak sah sembelihannya walaupun membaca basmalah, sebab tidak ada niat dan kehendak pada dirinya.
Demikianlah beberapa adab dalam penyembelihan hewan kurban. Semoga bermanfaat. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Al Hikmah Siap Idul Adha 1432 H
Selengkapnya → Adab Menyembelih Hewan Kurban
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Cordoba, Kota yang terletak di Provinsi Andalusia, sebelah Barat Spanyol ini merupakan pusat ilmu pengetahuan pada masanya. Cordoba terletak di sebelah Sungai Guadalquivir pada 37.88° Lintang Utara, 4.77° Bujur Barat.
Di kota ini berdiri perpustakaan yang besar dengan jumlah volume kunjungannya mencapai 400.000 orang. Padahal pada waktu yang sama, perpustakaan-perpustakaan besar di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.
Karena itu, tidak salah jika kota ini pernah di sebut sebagai ”The Greatest Centre of Learning” di Eropa. Saat kota-kota lain di benua tersebut berada pada masa kegelapan, Cordoba menjadi sinar yang menebar harum di Eropa pada abad pertengahan.
Pada masa Abrurraham III, berdiri Universitas Cordoba yang termasyur dan menjadi kebanggaan umat Islam. Berbondong-bondong mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa Kristen dari Eropa menimba ilmu di sana.
Dari Universitas inilah, Barat menyerap ilmu pengetahuan. Salah satu mahasiswa Kristen menuntut ilmu di Spanyol adalah Gerbert d’Aurillac (945-1003), yang kemudian menjadi Paus Sylvester II. Selepas belajar matematika di Spanyol, dia kemudian mendirikan sekolah katedral dan mengajarkan aritmetika dan geometri kepada para muridnya.
Pengaruh pendidikan di Cordoba makin bersinar pada era Pemerintahan Khalifah Al-Hakam al-Muntasir. Sebanyak 27 sekolah swasta berdiri pada masa itu. Gedung perpustakaan mencapai 70 buah menambah semarak perkembangan ilmu pengetahuan.
Saat itu pula, terdapat 170 wanita yang berprofesi sebagai penulis kitab suci Al-Qur’an dengan huruf kufi yang indah. Anak-anak fakir miskin pun bisa belajar secara gratis di 80 sekolah yang disediakan Khalifah.
Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan di Cordoba pada era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah ilmuwan dan ulama termasyhur. Cordoba merupakan pusat intelektual di Eropa dengan perguruan-perguruan yang sangat terkenal dalam bidang kedokteran, matematika, filsafat, sastra, bahkan musik.
Di antara ilmuwan pada masa keemasan Islam di Cordoba antara lain Muhammad Ibnu Rusyid, yang di kenal dengan nama Averrous. Juga lahir seorang mutasir kenamaan yaitu Al-Qurtubi yang menulis kitab tafsir Al-Qurtubi. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam
Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (5)