skip to main |
skip to sidebar
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Cinta kepada Allah SWT (Mahabatullah) adalah segalanya. Karenanya setiap mukmin yang ingin keimanannya diterima oleh Allah, sekaligus membawa kabahagiaan dunia dan akhirat harus bersungguh-sungguh menyuburkan cinta tersebut. Berikut kiat meraih mahabattulah.
Pertama, mengenal Allah sebelum mengenal yang lain. Manusia harus mengenal siapa Sang Penciptanya, yaitu Allah SWT dengan segala sifat, perbuatan, dan nama-namanya. Salah satu caranya adalah dengan sering melakukan tafakur (perenungan) alam. Manusia harus merenungi semua yang tampak di alam ini. Memikirkan seluruh kekuasaan-Nya dan semua bentuk kasih sayang-Nya melalui keberadaan segala ciptaan-Nya, termasuk yang ada dalam diri manusia sendiri.
Kedua, Selalu berzikir. Yaitu mengingat dan menyebut nama Allah SWT dengan senantiasa merutinkan bacaan wirid dan doa harian dan menghayati maknanya. Ketiga, senantiasa menghadirkan gambaran kebesaran dan kenikmatan yang telah dan selalu diberikan Allah SWT kepada seluruh makhluk-Nya, terutama kepada dirri sendiri.
Keempat, Menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menimbulkan murka Allah SWT. Seperti melakukan dosa dan maksiat, baik dalam hal hubungan dengan Allah SWT (hablum minallah) maupun dengan sesama manusia (hablumm minannas).
Kelima, melatih diri untuk tidak tergantung kepada apapun dari kesenangan dunia dan selalu mempertebal rasa pasrah (tawakkal) kepada Allah SWT. Keenam, selalu memohon kepada Allah SWT, misalnya dengan memanjatkan doa sebagaimana diperintahkan.
Demikian beberapa tips atau kiat meraih mahabattulah, semoga kita digolongkan ke dalam hamba-Nya yang dekat dengan karunia, rahmat, ampunan dan petunjuk-Nya. Aamiin. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah
Selengkapnya → Kiat Meraih Mahabattullah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Sebagai bagian dari program pembinaan kader bagi generasi muda, Sabtu – Ahad, 24 – 25 Nopember, Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan laksanakan Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit).
Adapun tema dari Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) pada kesempatan tersebut adalah, ”Cintai Masjidmu, Raih Cita-citamu”. Panitia kegiatan, Hanum Wahyu menjelaskan bahwa kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) dilaksanakan dalam rangka kembali memberikan suntikan semangat kepada 25 (dua puluh lima) kader Remaja Islam. ”Diharapkan ditangan mereka itu, masa depan perjuangan di masjid ini akan tertumpu,” kata Hanum yang juga aktifis kampus itu.
Kegiatan dibuka bakda Shalat Maghrib oleh Jumari, S.Pd, salah satu Takmir Masjid Al Hikmah Toyan. Dalam sambutannya Jumari berpesan bahwa kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) atau yang serupa agar terus menjadi agenda rutin Remaja Islam dalam rangka memberikan dorongan dan semangat bagi kader.
Sementara itu selepas Shalat Isya, materi yang disampaikan pada malam hari tersebut adalah Mencintai Masjid yang disampaikan oleh Mantan Sekretaris Remaja Islam Masjid Al Hikmah Era 90-an, Iman Surachno, dan Meraih cita-cita yang disampaikan oleh Sri Agung, Direktur Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Al Hikmah Toyan.
Dari 2 (dua) materi yang disampaikan, dapat disarikan bahwa, sebagai generasi muda, diharapkan Remaja Islam Masjid Al Hikmah dapat menjadi generasi unggul, sukses dalam cita-cita, sukses dalam pekerjaan dunia tapi tetap menjadi hamba Allah SWT yang beriman. Bahasa sederhana yang sering disampaikan Aan, Sapaan Sri Agung, adalah ’kalau adik-adik sukses jadi tentara, jadilah tentara yang beriman’, ’kalau jadi polisi, jadilah polisi yang beriman’, sehingga tetap memegang teguh nilai-nilai islam itu sendiri.
Materi diakhiri pada pukul 10.30 WIB dilanjutkan dengan istirahat. Hujan yang turun cukup lebat tidak menyurutkan langkah adik-adik untuk melaksanakan Qiyamullail. Agenda Shalat Tahajjud pada setiap kegiatan Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit) ini adalah agenda wajib sebagai bagian dari pembiasaan bagi adik-adik untuk melaksanakan sembahyang shalat malam.
Bakda Shalat Subuh berjamaah dan ceramah singkat, kegiatan dilanjutkan dengan makan pagi dan berakhir pada pukul 06.00 WIB. Karena kesibukan dan terbatasnya waktu, pelaksanaan Outbond yang biasanya dilaksanakan disetiap Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit), pada hari tersebut tidak dapat dilaksanakan.
Semoga Malam Bina Iman dan Takwa (Mabit), yang dilaksanakan dapat kembali menumbuhkan semangat dan motivasi bagi adik-adik dan Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan. *[adm]
Referensi : One Night In Mosque 2011
Selengkapnya → TPA Al Hikmah Toyan Laksanakan Malam Bina Iman Dan Takwa 2012
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah persiapan yang matang dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI), akhirnya Jumat, 26 Oktober 2012, Komplek Jembatan Timbang siap digunakan.
Kegiatan Shalat Idul Adha 1433 Hijriyah kali ini diikuti kurang lebih 3000 jamaah. Berbeda dengan pelaksanaan Idul Fitri, jamaah yang hadir lebih sedikit. Ini dikarenakan pada Idul Fitri, jamaah yang hadir bertambah dengan adanya sanak saudara yang mudik ke kampung halaman.
Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dilaksanakan pada pukul 06.30 WIB dengan Iman dan Khatib Drs. Suyatno, dari Dayon, Wates, Kulon Progo. Dalam khotbahnya, pembicara lokal tersebut menyampaikan tentang keutamaan berkurban. ”Kurban adalah meneladani kisah Nabi Ibrahim AS, yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya Nabi Ismail, AS,” ungkapnya.
Sementara pada 1 (satu) hari sebelumnya, yaitu pada Tanggal 9 Dzulhijjah disunnahkan melaksanakan puasa, bersamaan dengan pelaksanaan ibadah wuquf di Arafah.
Lebih lanjut, Suyatno mengajak kepada para jamaah shalat ied untuk berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Sang Rahman dan mengusahakan diri untuk dapat mengikuti dan menjadi shahibul qurban pada setiap tahunnya. *[adm]
Referensi : Shalat Idul Adha 1432 Hujan
Selengkapnya → Shalat Idul Adha 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Sebagaimana sudah menjadi semacam tradisi di setiap Perayaan Hari Besar Islam baik Idul Fitri maupun Idul Adha yaitu adanya kegiatan kupatan. Tak terkecuali di lebaran haji 1433 Hijriyah tahun ini.
Kegiatan kupatan untuk Idul Adha tahun ini terkesan tidak direncanakan, pasalnya hasil keputusan rapat pada Ahad, 07 Oktober 2012 mengamanatkan bahwa kegiatan malam Idul Adha 1433 Hijriyah akan dilaksanakan pengajian tanpa melaksanakan kupatan. Seiring dinamika dan usulan yang berkembang dikalangan Remaja Islam dan pertimbangan lain, akhirnya kegiatan kupatan tetap dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Untuk mempersiapkan kegiatan kupatan sendiri, Selasa dan Rabu, 23 dan 24 Oktober 2012 bakda Shalat Isya berjamaah dilaksanakan pembuatan wadah kupat. ”Hari ini, Kamis, 25 Oktober 2012 dilaksanakan pembuatan kupat dan goreng tempe,” kata Mitta, salah satu Remaja Islam Masjid.
Sementara itu, untuk pelaksanaan kegiatan Shalat Idul Adha, beberapa kewajiban yang menjadi tanggung jawab Remaja Islam Masjid diantaranya mempersiapkan kotak infak. ”Adapun untuk alat komunikasi dan megaphone untuk pengaturan shof sudah dipersiapkan paling lambat Kamis, 25 Oktober 2012 (siang ini, admin),” kata Iman, mantan sekretaris Remaja Islam era 90an itu.
Disisi lain untuk pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, juga telah dilaksanakan persiapan diantaranya pembuatan tenda disebelah utara masjid. Semoga rangkaian kegiatan yang telah disusun berjalan dengan lancar. Aamiin. *[adm]
Referensi : Kurbanan1432 Hijriyah
Selengkapnya → Ketupat Di Lebaran Haji 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Suriah memang memainkan peran tiada tandingannya dalam sejarah manusia. Suriah merupakan gerbang sejarah dan salah satu tempat lahirnya peradaban. Berjuluk Gateway to History atau pintu gerbang sejarah.
Begitulah julukan yang diberikan masyarakat dunia atas Suriah. Julukan lain adalah Craddle of Civilization, tempat lahirnya peradaban. Jika ditelusuri ke belakang, maka kemajuan peradaban zaman modern sekarang berasal dari perkembangan bangsa-bangsa di wilayah Suriah Kuno, yang mebentang dari pegunungan Taurus (Turki) hingga Sinai (dekat Mesir) dan dari Mediterania hingga ke daerah Sungai Eufrat (di Irak).
Di Suriah, manusia mulai mengembangkan pertanian dan pengetahuan tentang metalurgi dan alfabet pertama. Di Suriah pula tempat berkembangnya agama-agama, filosofi, perdagangan, bahasa, sistem pembangunan kota dan hubungan diplomatik dan budaya.
Dalam sejarah Islam, wilayah Suriah sekarang termasuk dalam negeri Syam, bersama Palestina, Libenon, Yordania. Negeri Syam dikenal sebagai negerinya pada Nabi. Dimana Allah menurunkan pria-pria pilihan dari kalangan manusia untuk menjadi pembimmbing bagi manusia lainnya agar senantiasa menyembah dan mentauhidkan-Nya.
Kota-kota Suriah, seperti Damaskus, Homs, dan Hama, yang belakangan sering disebut dalam konflik bersenjata antara rezim Presiden Bashar Al Assad dan pasukan oposisi, merupakan kota kuno yang selalu dihuni manusia.
Kota-kota itu tidak pernah mati hingga kini dan sampai akhir zaman, sebagaimana diyakini di Suriah itulah nantinya Al Mahdi akan muncul. Wilayah Suriah merupakan daerah yang subur dan posisinya strategis, karena menjadi jembatan menuju negeri-negeri lain yang berada di delapan penjuru mata angin. Maka tak heran, jika sejak dulu hingga kini, Suriah kerap disebut dalam catatan pertarungan antar bangsa di dunia.
Demikianlah, sejarah negeri pada nabi itu, yang selalu hadir dalam episode peradaban manusia, maka tidak aneh jika kemudian sejawawan Andre Parrot berkata, ”Setiap manusia yang berbudaya merupakan bangsa dari dua bangsa, yaitu bangsanya sendiri dan suriah. Allohu A’lam. *[adm]
Referensi : Hidayatullah
Selengkapnya → Suriah : Gerbang Sejarah Dan Tempat Lahirnya Peradaban
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Menyambung postingan tentang Budidaya Lele Sangkuriang – Sejarah, berikut ini akan dipaparkan tentang pelaksanaan budidaya lele sangkuriang. Selamat menyimak.
Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan ele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi hal-hal sebagai berikut.
Persiapan Kolam Tanah (Tradisional)
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran.
Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor). Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan). Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah.
Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2, urea 15 gram/m2, SP3 10 gram/m2, NH4N03 15 gram/m2.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring, kemudian dilakukan pengisian air kolam. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
Persiapan Kolam TembokPersiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat permanen.
Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas.
Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam.
Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
Pemberian PakanSelain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan uensinya 3-4 kali setiap hari.
Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet. *[adm]
Referensi : Mino Mitro
Selengkapnya → Budidaya Lele Sangkuriang – Pelaksanaan Budidaya
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Guna mendukung pelaksanaan Idul Adha 1433 Hijriyah Ahad, 07 Oktober 2012, Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan adakan rapat persiapan di serambi Masjid Al Hikmah bakda Shalat Isya.
Kegiatan rapat diikuti oleh 12 orang Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan dengan agenda persiapan malam Idul Adha 1433 Hijriyah sampai dengan pelaksanaan penyembelihan hewan yang Insya Allah akan jatuh pada hari Jumat, 26 Oktober 2012.
Rapat yang dipimpin oleh Ketua Remaja Islam Masjid, Andi Yahya menelorkan beberapa keputusan diantaranya, malam takbiran sedianya akan diisi dengan pengajian. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana setiap malam Idul Adha selalu dilaksanakan kegiatan kupatan, untuk tahun ini kegiatan kupatan ditiadakan dengan pertimbangan bahwa banyak anggota Remaja Islam Masjid yang tetap melaksanakan pembelajaran/sekolah.
Sementara itu kegiatan lain yang harus dilaksanakan pada hari H penyembelihan hewan kurban adalah membantu Takmir Masjid dalam hal teknis diantaranya membantu administrasi dan pengedaran kartu pengambilan daging hewan kurban. *[adm]
Referensi : Idul Adha 1432 Hijriyah
Selengkapnya → Remaja Islam Sambut Idul Adha 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Dalam rangka terus memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, Ahad, 30 September 2012, jamaah Masjid Al Hikmah Toyan melaksanakan Gotong Royong pembenahan infrastruktur jalan utara masjid.
”Kegiatan yang telah direncanakan jauh hari, juga dilaksanakan dalam rangka persiapan penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban pada 1433 Hijriyah tahun ini”, kata Slamet Riyadi, Ketua Takmir Masjid Al Hikmah Toyan. Lebih lanjut, Slamet menambahkan, bahwa dana yang ada dialokasikan dari infak jamaah masjid.
Sementara itu, guna mendukung pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pembuatan tempat untuk pengeletan kulit. Suwito, salah satu panitia penyembelihan hewan kurban menjelaskan, bahwa dengan banyaknya hewan kurban yang akan disembelih, membutuhkan tempat yang representatif agar pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan cepat.
Sampai dengan berita ini diturunkan, shohibul qurban yang telah mendaftar sejumlah 43 orang, dengan perincian 42 orang kurban lembu/sapi dan 1 orang berkurban kambing. Hal ini tentu menggembirakan, artinya kesadaran berkurban di kalangan jamaah Masjid Al Hikmah Toyan semakin tahun semakin baik. Semoga tahun-tahun mendatang peserta kurban akan semakin banyak, harap Suwito.
Kegiatan gotong royong sendiri, sudah menjadi tradisi didaerah Toyan dan sekitarnya, baik itu kegiatan yang sifatnya gotong royong dalam bidang kemasyarakatan maupun keagamaan. Tak kurang sejumlah 35 orang hadir dalam kesempatan tersebut.
Dalam kesempatan break, admin website sempat berbincang ringan dengan Ketua Takmir Masjid. Dikatakan bahwa kegiatan gotong royong tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari pembenahan fisik masjid. Harapannya infrastruktur jalan menuju masjid semua sudah baik guna mendukung kelancaran jamaah yang melaksanakan kegiatan dimasjid, baik jamaah 5 waktu, Taman Pendidikan Al Quran, maupun kegiatan Remaja Islam Masjid.
Gotong royong pembenahan infrastruktur jalan utara masjid diakhiri pada pukul 12 Siang menjelang Shalat Dhuhur. Diharapkan pada kesempatan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1433 Hijriyah ini jalan maupun tempat penyembelihan sudah dapat digunakan. *[adm]
Referensi : Adab Menyembelih Hewan | Larangan Memotong Kuku
Selengkapnya → Gotong Royong Pembenahan Infrastruktur Jalan Utara Masjid
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Silaturahim merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa orang yang gemar bersilaturahim akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan usianya.
Sabda beliau SAW, ”Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya menyambung tali silaturahim...” (Riwayat Bukhari). Berikut ini beberapa adab silaturahim yang perlu diperhatikan agar dapat memberi manfaat dunia dan akhirat.
Pertama, niat ikhlas. Seseorang yang melakukan silaturahim hendaknya diniatkan untuk mencari Ridho Allah SWT semata. Allah SWT berfirman, ”Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.” QS. Al Lail [92] : 19-20.
Kedua, memulai dari keluarga yang terdekat. Silaturahim dianjurkan dimulai dari keluarga yang terdekat dan terdapat hubungan darah. Rasulullah telah mewanti-wanti orang yang suka memutus hubungan keluarga. Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga.” (Riwayat Bukhari). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, ”Tidak masuk surga orang yang memutus keluarga.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Ketiga, menyambung hubungan dengan orang yang memutuskannya. Rasulullah SAW, menganjurkan agar setiap Muslim tetap berupaya menyambung tali silaturahim dengan karib kerabat, walaupun mereka selalu berusaha memutusnya.
Keempat, membawa sedekah saat silaturahim. Sedekah merupakan pintu silaturahim dan persaudaraan. Rasulullah SAW menganjurkan agar memberi sedekah kepada yang lain, termasuk orang yang membenci kita. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda, ”sebaik-baiknya sedekah adalah sedekah yang diberikan kepada karib kerabat yang benci.” (Riwayat Al Hakim).
Kelima, orang yang lebih muda sebaiknya mendatangi yang lebih tua, begitu juga seorang Muslim mendatangi yang lebih alim dan bertakwa. Demikian beberapa adab silaturahim. Semoga bermanfaat. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Sambung Silaturahim | Kajian Silaturahim Remaja
Selengkapnya → Adab Silaturahim
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – ”Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah padamu (kebahagiaan) akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia”, QS. Al Qashash [28] : 77.
Jika diklasifikasikan secara kasar, ada tiga golongan manusia dalam dalam memandang dunia. Golongan pertama, orang yang berpandangan ”Dunia No, Akhirat Yes”. Golongan ini tidak atau kurang memperhatikan urusan dunia. Sebaliknya mereka hanya menyibukkan diri dalam urusan akhirat semata. Bagi mereka urusan pakaian, tempat tinggal bahkan keluarga tidaklah terlalu penting.
Golongan kedua, ”Dunia Yes, Akhirat No”. Golongan ini berpandangan bahwa dunia ini seluruhnya adalah materi dan apa yang ada dihadapannya adalah keehidupan yang sebenarnya. Mereka hanya percaya terhadap apa yang dilihat dengan kasat mata dan dapat dirasakan oleh indera. Di luar itu, mereka tidak percaya. Mereka tidak percaya alam ghaib, termasuk alam kubur, alam akhirat, bahkan mereka tidak percaya Allah SWT.
Mereka terekam dalam Al Quran, ”Dan mereka berkata, ’Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa’. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah menduga-duga.” (QS Al Jatsiyah [45] : 24.
Golongan ini jauh lebih sesat dan membahayakan dibanding golongan sebelumnya. Mereka rakus dan tamak terhadap dunia. Mereka tidak mempunyai tujuan hidup kecuali sekadar mempertahankan hidup di dunia ini saja. Segala aktifitas hidupnya hanyalah untuk menunjang kehidupan mereka di dunia saja, titik. Hidup mereka tak beda dengan binatang, bahkan lebih rendah lagi.
Sedangkan golongan ketiga, ”Dunia Yes, Akhirat Yes”. Golongan ini memandang dunia sebagai jembatan yang mengantarkan pada tujuan hidup yang sebenarnya. Dunia penting bagi mereka, demikian juga akhirat jauh lebih penting lagi. Kedua-duanya tidak ada yang diabaikan. Karunia hidup di dunia dinikmati dan disyukuri, sementara keehidupan akhirat dikejar dan dicari.
Golongan ini memandang dunia tidak lebih dari sebuah ladang yang subur untuk bercocok tanam. Itulah sebabnya mereka tidak pernah berhenti beribadah, mengais rezeki, bermuamalah, memberi nafkah keluarga, dan bermasyarakat guna mencari ridha Allah SWT yang kelak hasilnya dapat dipanen diakhirat. Wallohu A’lam. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah
Selengkapnya → Tiga Golongan Manusia Dalam Memandang Dunia
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Ahad, 16 September 2012 dengan mengambil tempat di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan, bakda Shalat Isya berjamaah dilaksanakan rapat persiapan kurbanan.
Rapat dipimpin langsung oleh ketua Takmir Masjid Al Hikmah Toyan, Drs. Slamet Riyadi. Persiapan kurban sendiri dimaksudkan guna mempersiapkan segala hal yang terkait dengan Idul Adha 1433 Hijriyah mulai dari perencanaan sampai dengan hari H. Beberapa agenda rapat yang dibahas pada malam hari itu diantaranya, pembentukan panitia penyembelihan hewan kurban. Terpilih sebagai ketua Radjiyo, S.Pd. Dalam kesempatan tersebut juga dibentuk seksi-seksi guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan Ibadah kurban sendiri menurut kalender akan jatuh pada Hari Jumat, 26 Oktober 2012. Slamet berharap bahwa pelaksanaan penyembelihan pada hari H dapat berjalan lancar tanpa suatu kendala yang berarti. Slamet menambahkan, mengingat hari tersebut adalah jumat maka hal-hal demi suksesnya acara harus dipersiapkan lebih baik, walaupun tidak ada kewajiban untuk melaksanakan Ibadah Shalat Jumat lagi.
Sampai berita ini diturunkan, sudah terdapat 25 (dua puluh lima) jamaah masjid yang ikut mendaftarkan diri sebagai shohibul qurban. *[adm]
Referensi : Idul Adha 1432 Hijriyah
Selengkapnya → Persiapan Penyelenggaraan Kurban 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Secara bertahap akan kami postingan terkait hal tersebut.
Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan. Pertama, Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi. Kedua, Teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat. Ketiga, Pemasarannya relative mudah. Keempat, modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai.
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo Balai Benih Air Tawar (BBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele Sangkuriang. Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya.
Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas. Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi.
Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepadainstansi/pembudidaya yang memerlukan.
Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama Lele Sangkuriang. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985.
Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina.
Beberapa postingan ke depan akan dipaparkan hal-hal terkait budidaya lele sangkuriang ini. Tunggu postingan berikutnya tentang pelaksanaan budidaya. *[adm]
Referensi : Mino Mitro
Selengkapnya → Budidaya Lele Sangkuriang – Asal Muasal
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Fitrah manusia senantiasa membutuhkan figur yang bisa diteladani dalam kehidupannya. Fakta sejarah telah mencatat, setiap kali terjadi krisis akhlak maka Allah SWT akan meengutus seorang Nabi/Rasul.
Namun, Allah SWT telah menetapkan bahwa Rasulullah SAW adalah nabi akhir zaman dan tidak akan ada lagi nabi dan rasul sesudahnya. Padahal, kejahiliyahan manusia di akhir zaman tidak kalah hebatnya dibandingkan masa lalu. Hampir semua kemaksiatan yang pernah dilakukan oleh manusia pada zaman Nabi Adam AS sampai umat Muhammad SAW, sekarang semua sudah dilakukan.
Lalu, mampukah manusia meneladani pada Nabi sekaligus melanjutkan risalah yang telah diwariskan kepadanya. Tentu jawabannya adalah ya. Berikut kiat/tipsnya.
Pertama, meyakini bahwa Allah SWT senantiasa mengutus seorang nabi dan rasul kepada satu kaum yang telah melupakan Pencipta-Nya, melupakan hak dan kewajibannya bahkan mengerjakan perbuatan keji dan mungkar serta kemusyrikan.
Kedua, menjadikan nabi dan rasul sebagai teladan dalam kehidupan. Setiap kaum yang dibimbing dan dipimpin langsung oleh seorang nabi dan rasul niscaya akan senantiasa melahirkan peradaban terbaik bagi manusia. Karena faktor inilah maka manusia tidak boleh dibiarkan hidup tanpa seorang figur pemimpin yang dapat diteladani sekaligus mengantarkan manusia mencapai keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Ketiga, mencontoh puncak keteladanan manusia yang terletak pada diri Rasulullah SAW, karena Allah SWT tidak menurunkan nabi dan rasul sesudahnya. Esensi beriman kepada rasul adalah pengakuan secara tulus, baik melalui ucapan, perbuatan dan pembenaran dalam hatinya akan keberadaan Muhammad SAW sebagai hamba dan utusan-Nya.
Keimanan tersebut tentu saja membawa konsekuensi logis bagi seseorang yang telah bersyahadat, diantaranya Pertama, mengamalkan sifat shidiq, yaitu berperilaku benar dalam perkataan maupun perbuatan. Kedua, menunjukkan sifat Amanah, yaitu sifat yang selalu ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW sejak kecil dimana beliau kerap dipercaya untuk menyelesaikan masalah.
Ketiga, Meneladani Sifat Baligh yang artinya gemar menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh manusia dan tidak menyembunyikannya, serta yang Keempat, mencontoh sifat fathanah yaitu cerdas dan pandai. Ilmu dibutuhkan dalam rangka ibadah dan dan memahami petunjuk Allah SWt dan Rasul-Nya. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Menyeru Tauhid | Teladan Jalan Keselamatan
Selengkapnya → Tips Mengimani Para Rasul
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Salah satu mata pencaharian yang saat ini digemari dan dikembangkan oleh masyarakat Toyan, Triharjo, Wates, Kulon Progo adalah budidaya lele dan gurami.
Wagiran, salah satu tokoh perikanan di Kulon Progo yang juga merupakan salah satu Takmir Masjid Al Hikmah Toyan menuturkan tips penanggulangan hama dan penyakit pada lele sangkuriang. Berikut petikannya.
Sama halnya dengan ikan lainnya, lele sangkuriang tidak terlepas dari ancaman hama dan penyakit. Penyakit yang menyerang lele sangkuriang umumnya disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang mendukung, misalnya kualitas air (terutama suhu) di bawah standar atau akibat stres karena penanganan yang salah sehingga ikan sakit.
Sementara itu, hama yang biasa menyerang lele sangkuriang antara lain ular dan belut, sedangkan organisme patogen yang menyerang berupa Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp., dan Dactylogyrus sp.
Penanggulangan masuknya bibit hama dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air kolam, membersihkan pematang kolam, dan memasang plastik di sekeliling kolam. Penanggulangan organisme patogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik serta pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Sementara itu, pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam secara baik. Jika perlu memperbaiki kondisi air kolam dengan menambahkan bahan probiotik.
Pengobatan ikan yang suclah terserang penyakit dapat dilakukan dengan memberikan obat yang sesuai dengan jenis penvakitnya. Adakalanya, penyakit yang menyerang akan menular. Untuk mencegah hal ini, ada beberapa langkah langkah penyelamatan yang dapat dilakukan dengan cara : Pertama, segera menangkap dan memusnahkan ikan yang terserang penyakit. Kedua, segera memindahkan ikan yang kondisinya masih sehat ke kolam lain dan mendesinfeksinya. Dan Ketiga, Mengurangi padat penebaran.
Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air. Keringkan kolam yang telah terjangkit penyakit, lalu bersihkan dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organic. Setelah itu Lakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian (CaO) dengan dosis 1 kg/5 m2. Pengeringan dilakukan sampai dasar kolam retak-retak dan penebaran kapur dilakukan secara merata, termasuk di bagian tanggul.
Lakukan pengisian air baru ke dalam kolam secara periodik. Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Begitu juga dengan tangan kita, harus didesinfeksi dengan mencucinya di dalam larutan PK. Desinfeksi alat dilakukan dengan mencelupkan ke dalam larutan kalium permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air). Berikan pakan yang bergizi tinggi dan tingkatkan daya tahan tubuh ikan dengan memberikan vitamin. Semoga bermanfaat. *[adm]
Referensi : Mino Mitro
Selengkapnya → Penanggulangan Hama Dan Penyakit Pada Lele Sangkuriang
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Secara fitrah, kesadaran ber-Tuhan telah ada dalam diri manusia. Karena itulah, kepercayaan dan keyakinan adanya Tuhan selalu ada dalam setiap zaman meski kadarnya pasang surut.
Para pemikir dan filosof ada yang tidak percaya Tuhan, tetapi banyak juga yang meyakini-Nya. Alam yang sangat teratur dan terpelihara ini sudah menunjukkan bahwa ada Zat Yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa.
Tentu saja untuk mengenal Tuhan, tidak cukup hanya mengandalkan kesadaran ber-Tuhan. Manusia hanya bisa mengenal Tuhan dengan benar, jika Tuhan berkenan mengenalkan diri dan berfirman untuk menjelaskan siapa diri-Nya. Para rasul itulah yang dipilih untuk mengenalkan Tuhan dan mengejak manusia menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dorongan berbuat amal kebaikan juga telah dimiliki oleh manusia. Karena itulah kebaikan dalam Al Quran disebut ma’ruf, artinya sesuatu yang telah dikenal. Tapi bagaimana kebaikan itu dilakukan, manusia masih butuh petunjuk pelaksanaan.
Lagi-lagi Rasul itulah yang memberikan contoh dan teladan bagaimana melakukan berbagai amal kebaikan yang diridhoi Allah SWT. Bagaimana cara beribadah kepada Sang Maha itu, harus sesuai yang difirmankan Allah SWT. Bukan semaunya sendiri.
Bila kita meneladani Rasul dalam beribadah, maka kita akan diridhoi Allah SWT. Tanpa mengikuti bimbingan dan teladan Rasul, seseorang bisa membuat cara baru yang justru tidak diridhoi Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan yang mesti dicontoh dan diidolakan. Namun pada kenyataannya banyak orang yang lebih terpesona dan mengidolakan tokoh-tokoh lainnya. Apalagi mereka yang cinta dunia dan melupakan akhirat.
Bagi orang beriman, rasul teladan utama, idola dalam hidupnya. Dalam diri rasul banyak sekali teladan yang musti diikuti. Itulah sunnah rasul. Dengan menghidupkan sunnah beliau kita akan menapaki jalan bahagia yang penuh berkah didunia dan diakhirat kelak. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Rasul Menyeru Tauhid
Selengkapnya → Teladan Menuju Jalan Keselamatan
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Beriman kepada para rasul berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT mengutus pada setiap umat seorang rasul dari kalangan mereka sendiri.
Tugas rasul sendiri mengajak kepada umatnya untuk beribadah kepada Allah SWT sekaligus mengingkari segala sesembahannya. Semua rasul, senak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW mendapat tugas yang sama, yaitu menyeru manusia agar bertauhid. Artinya manusia diseru agar hanya beribadah kepada Allah SWT, tanpa menyekutukannya. Semua rasul bersikap tegas dan keras terhadap kemusrikan dan kekafiran. Mereka tidak mengenal toleransi dalam masalah ini.
Beriman kepada para rasul berarti juga menyakini bahwa mereka adalah orang yang benar dan dibenarkan, orang yang baik, lurus, mulia, bertakwa dan terpeercaya. Mereka juga membawa petunjuk dan mendapatkan petunjuk yang didukung dengan bukti-bukti nyata dan ayat yang jelas dari Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW, menjelang wafatnya dalam peristiwa khutbatul wada’, ditengah ribuan jamaah haji, Rasulullah SAW mengecek tugas risalahnya. Beliau bertanya langsung kepada para Sahabat apakah beliau telah menyampaikan pokok-pokok ajaran Islam, dan Para Sahabat saat itu menjawab ya.
Tugas kita sekarang, terutama para ulama yang menjadi pewaris para nabi (waratsatul anbiya), adalah menjaga kemurnian agama dari segala bentuk penyimpangan baik penyesatan, pemalsuan, penambahan (bid’ah) maupun pengurangan. Gerakan tajdid sepanjang masa adalah upaya untuk memurnikan kembali ajaran agama pada ajaran aslinya.
Mengimani pada Rasul juga berarti meyakini bahwa mereka memiliki otoritas mutlak dalam menterjemahkan dan mempraktikkan syariat Allah SWT dalam kehidupan nyata.
Dengan demikian, maka tafsir yang paling benar terhadap Kalamullah, Al Quran adalah Al Hadist Nabi Muhammad SAW. Karenanya pula, jika ingin selamat maka kita harus berpegang kepada keduanya. *[adm]
Referensi : Larangan Mempersekutukan Allah | Iman Kepada Malaikat | Suara Hidayatullah
Selengkapnya → Rasul Menyeru Agar Bertauhid
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Beberapa tahapan untuk mewujudkan peradaban yang dilandasi oleh kayakinan kepada Sang Pencatat Amal sedikitnya menyangkut 3 (tiga) hal, diantaranya sebagai berikut.
Pertama, Mengetahui dan mengenal dengan baik para malaikat dan tugas-tugasnya, terutama malaikat yang berinteraksi secara langsung dengan manusia, baik sewaktu hidup di dunia maupun diakhirat kelak.
Beberapa malaikat yang bisa diketahui namanya oleh umat Islam berdasarkan dalil dan keeterangan yang shahih dari Al Quran dan As Sunnah adalah Jibril, Mikail, Israfil, Mungkar, Nakir, Ridwan, Harut, Marut dan Zabaniyah. Adapun beberapa nama yang sudah terlanjur populer dikalangan kaum Muslim seperti Izrail, Raqib, Atid tidak berdasarkan dalil dan keterangan yang shahih.
Kedua, Senantiasa berdoa dan meminta bantuan kepada Allah SWT agar berkenan menolong melalui malaikat-Nya. Sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW dalam Perang Badar. Beliau berdoa kepada Allah SWT diantaranya, ”Ya Allah tunaikanlah janji-Mu kepadaku. Ya Allah bantuan-Mu yang telah Engkau janjikan.
Ketiga, Mencintai dan memelihara ibadah dan amal saleh serta berakhlak yang baik (akhlakul karimah). Ini bukti atas kesadaran bahwa setiap langkah dan perbuatan senantiasa diawasi dan dicatat secara langsung oleh para malaikat.
Beriman kepada malaikat dapat meningkatkan pengetahuan kepada yang ghaib serta terhindar darri perbuatan syirik, khurafat, takhayul dan bid’ah. Semoga *[adm]
Referensi : Larangan mempersekutukan Allah
Selengkapnya → Mengokohkan Iman Kepada Malaikat
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Di dunia ini terdapat 2 (dua) daerah yang mendapat sebutan khusus berupa Tanah Haram, yaitu Kota Makkah dan Madinah. Makkah adalah kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, sedang Madinah tempat wafat beliau.
Khusus untuk penyebutan Tanah Haram Makkah, ia memiliki banyak nama dan julukan dalam ayat Al Qur’an. Sedang dalam literatur Bahasa Arab, ketika ada sesuatu yang memiliki ragam nama dalam penyebutan, hal itu menunjukkan keistimewaan dan kemuliaan sesuatu tersebut. Berikut ini adalah nama lain dari tanah yang diharamkan sekaligus disucikan tersebut.
Pertama, Makkah. Inilah nama yang paling masyhur di kalangan Umat Islam. Makkah berasal dari kata ’makka-yamukku’ yang bermakna mengeluarkan isi otak dari kerangka kepala manusia. Secara historis dengan iklim dan alam yang sangat sulit, penduduknya dahulu harus berjuang keras agar survive. Dalam riwayat lain, kenapa disebut Makkah, sebab ia akan mengeluarkan dan menghancurkan orang yang berbuat zalim didalamnya.
Kedua, Bakkah. Bakkah adalah nama lain Kota Makkah. Ada beberapa riwayat yang menerangkan penamaan tersebut. Salah satunya apa yang disebut oleh Ad Dhahhak, bahwa Bakkah berasal dari turunan kata Al Bakku yaitu sesak atau ramai. Ia disebut demikian karena tumpah ruahnya umat Islamke tanah ini ketika mereka datang beribadah dan thawaf mengelilingi Ka’bah. Dalam riwayat lain, Bakkah bermakna menghancurkan tulang belakang. Sebab, keberadaannya menjadi jaminan bagi siapa yang menentang akan terusir atau mengalami kehancuran.
Ketiga, Ummur Qura. Ibnu Katsir menjelaskan, Makkah disebut Ummul Qura, sebab ia adalah kota yang paling mulia diseluruh dunia dan paling dicintai Nabi SAW. Dalam riwayat lain, Makkah disebut Ummul Qura, karena ia menjadi induk bagi seluruh wilayah didunia ini. Ia menjadi pusat kota yang setiap tahunnya didatangi oleh jutaan manusia dari penjuru dunia. Bahkan ada pula yang menyebutnya sebagai kota tertua di dunia.
Keempat. Al Balad Al Amin. Dalam Surat At Tin [95] : 3. Ketika menafsirkan ayat tersebut, Ibnu Abbas berkata, Al Balad Al Amin adalah kota Makkah. secara tersurat Allah SWT bersumpah menjamin kota Makkah sebagai kota aman. Makkah juga akan aman serta terbebas dari Dajjal menjelang Hari Kiamat.
Kelima, Al Baldah. Nabi menyatakan jika Makkah adalah daerah yang telah disucikan langsung oleh Allah SWT. Hal tersebut juga merupakan bentuk pengabulan doa Nabi Ibrahim yang secara khusus mendoakan kota ini.
Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk memenuhi panggilan-Nya. Berziarah ke kota suci nan aman ini dengan melaksanakan salah satu Rukun Islam yang kelima yaitu haji. Aamiin. *[adm]
Referensi : Kota Ilmu Pengetahuan | Suara Hidayatullah
Selengkapnya → Makkah Dan Madinah, 2 Tanah Haram
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Sabtu, 25 Agustus 2012 bakda Shalat Ashar berjamaah, di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan dilaksanakan Perhitungan Infak Idul Fitri 1433 Hijriyah.
Dari hasil perhitungan yang dilakukan Panitia Penyelenggaara Shalat Ied (PPSI), jamaah yang hadir mengikuti Shalat Idul Fitri pada kesempatan 1433 Hijriyah tersebut kurang lebih 14.500 orang, yaitu jamaah putra 7400 dan jamaah putri sekitar 7100 orang.
Adapun infak yang berhasil diterima Sebesar Rp. 14.579.000,- baik dari kotak infak yang diedarkan maupun yang statis dibarisan jamaah putra ataupun putri. Sedianya infak yang akan dibagikan sebesar 11.500.000,- kepada 15 Masjid dan Musholla, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wates Selatan, SD Muhammadiyah Ngestiharjo, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kecamatan Wates. Adapun sisanya akan digunakan sebagai kas dan persiapan Shalat Idul Adha 1433 Hijriyah.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanakan Shalat Idul Fitri 1433 Hijriyah tahun ini, dilaporkan bahwa pelaksanaan Shalat berjalan lancar dan khidmat, dengan Imam dan Khatib Sutono Istiarwan dari Kalibawang, Kulon Progo.
Dalam Khutbahnya Sutono mengajak jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Memanfaatkan bulan Syawal ini sebagai bulan peningkatan setelah 1 (satu) bulan ditempa dengan amalam-amalan Ramadhan. Sutono menambahkan bahwa di 1 Syawal ini, hendaknya masing-masing pribadi mau mengiklaskan diri untuk meminta maaf dan memberi maaf kepada saudaranya sesama muslim.
”Sambunglah silaturahim kepada tetangga, keluarga, saudara baik yang dekat ataupun yang jauh, seerta handai tolan, ” Jelas Sutono. 1 Syawal adalah hari kemenangan, sambutlah dengan suka cita, tetapi dengan tidak berlebihan. *[adm]
Referensi : Idul Fitri Sebagai Momentum | Esensi Idul Fitri
Selengkapnya → Evaluasi Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Salah satu agenda rutin yang dilaksanakan Keluarga Besar Al Hikmah Toyan setelah pelaksanaan Shalat Idul Fitri adalah silaturahim halal bil halal sebagai bagian dari menyambung silaturahim.
Kegiatan dimulai kurang lebih pukul 08.30 WIB, bertempat diserambi Masjid Al Hikmah Toyan. Seperti biasa, pelaksanaan halal bil halal selalu dipenuhi oleh jamaah dan warga baik yang berdomisili di Toyan maupun yang berasal dari perantauan, baik di Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Jakarta, Bandung ataupun dari Yogyakarta.
Silaturahim Halal bil Halal diikuti kurang lebih sekitar 300 jamaah, adapun Infak yang berhasil dikumpulkan pada pertemuan tersebut adalah Rp. 703.000,- dan sedianya akan dipergunakan sebagai kas Takmir guna mendukung pelaksanaan kegiatan baik fisik maupun non fisik.
Kegiatan diawali dengan sambutan dan laporan dari Ketua Takmir terkait penyelenggaraan Ramadhan Mubarrak 1433 Hijriyah, Drs. Slamet Riyadi. Dalam laporannya disampaikan kegiatan mulai dari Pra Ramadhan, Ramadhan sampai dengan Halal bil halal pada kesempatan pagi hari tersebut.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya, pada pra ramadhan meliputi, Perbaikan fisik tempat wudhu, pengecatan, pembuatan aksesoris masjid dan pengajian pra Ramadhan. Sementara itu untuk kegiatan selama Ramadhan diantaranya Turnamen Badminton Ramadhan Cup ke-1, Siaran Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz, Kuliah Subuh, Pengajian Jelang Buka Puasa dan Buka Puasa Rutin, Kajian Silaturahim Remaja sebanyak 2 kali, Buka Puasa anggota Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI) yang diikuti 15 Masjid dan Mushala, Tarawih dan Kultum Remaja, Tadarus Quran dan Khataman Al Quran yang berhasil mengkhatamkan 5 kali, Pengajian Nuzulul Quran, Pengelolaan ZIS, Kupatan dan Takbir Keliling dan pelaksanaan Halal Bil Halal.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan laporan pengelolaan Zakat, Infak dan Shodaqoh, serta penerimaan infak subuh yang dikumpulkan selama ramadhan yaitu sebesar Rp. 3.691.000,-. Dan sedianya infak tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan fisik masjid. ”Seluruh zakat infak dan shodaqoh sudah diserahkan kepada yang berhak menerima, khusus untuk infak subuh akan dialokasikan untuk pembangunan jalan dan pemlesteran tembok masjid”, ungkat Slamet.
Sementara itu Tunjangan Hari Raya (THR) juga disampaikan kepada Remaja Islam Masjid dan Santri Taman Pendidikan Al Quran sebagai bagian dari Pembinaan Generasi Muda dan Kader, lanjutnya.
Lebih jauh, Slamet berharap bahwa jamaah masjid yang berada di luar kampung halaman tetap bisa mengetahui informasi terkait perkembangan dan situasi masjid dapat memantau melalui website yaitu di www.alhikmahtoyan.blogspot.com, atau di facebook group dengan alamat The Big Family of Al Hikmah Toyan.
Sebagai pembina generasi muda dan kader sebagai asset perjuangan di masjid Al Hikmah Toyan Slamet juga berterima kasih dan memohonkan maaf remaja dan angkatan muda kepada majelis taklim Ibu-ibu yang telah membantu Remaja Islam Masjid (Rismas) dalam hal pengadaan Konsumsi untuk buka puasa selama Ramadhan 1433 Hijriyah.
Sambutan diakhiri dengan permohonan maaf, apabila dalam penyelenggaraan Ramadhan banyak terdapat kesalahan baik fisik maupun non fisik serta berharap semoga pelaksanaan Ramadhan Mubarak 1434 Hijriyah Lebih Baik. Lebih lanjut Slamet mohon doa dan restu kepada jamaah yang hadir agar generasi muda, kader penerus perjuangan diberikan kekuatan dan keistiqomahan dalam menuntut ilmu dan memajukan masjid ke arah yang lebih baik. Kegiatan diakhiri dengan Doa dan ikrar syawalan yang dipimpin oleh H. Ali Munawir, S.Pd.I, untuk selanjutnya dilanjutkan dengan berjabat tangan seluruh jamaah yang hadir.
Semoga dengan halal bil halal tali silaturahim yang telah ada tetap terjaga, baik jamaah yang ada di kampung halaman maupun yang berada diluar daerah. Dipanjangkan umurnya dan dihapuskan dosanya oleh Allah SWT. Aamiin. *[adm]
Referensi : Saatnya pembuktian diri | Esensi dan pemaknaan Idul Fitri
Selengkapnya → Menyambung Silaturahim Dengan Halal Bil Halal
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Menyambut hari kemenangan setelah selama 1 (satu) bulan berpuasa, Remaja Islam Masjid (Rismas) Al Hikmah Toyan adakan tradisi kupatan dan takbir keliling pada malam 1 Syawal 1433 Hijriyah.
Untuk kegiatan kupatan, persiapan sudah dilaksanakan 1 hari menjelang hari H, yaitu mulai malam Sabtu, 10 Agustus 2012 diantaranya dengan pembuatan wadah ketupat, kemudian dilanjutkan pada pagi harinya dengan pembuatan ketupat bersamaan dengan kegiatan penerimaan zakat, infak dan shodaqoh.
Adapun kupatan sendiri dilaksanakan pada malam 1 syawal 1433 Hijriyah. Kegiatan kupatan diisi dengan laporan penerimaan zakat, infak dan shodaqoh 1433 Hijriyah, dan takbir bersama serta kupatan.
Sementara itu, seusai kupatan, agenda dilanjutkan dengan pelaksanaan takbir keliling. Berbeda dengan pelaksanaan takbiran keliling tahun kemarin yang hanya memakai bedug, takbiran keliling tahun ini dimeriahkan dengan alat band. ”Supaya lebih meriah, kita membawa alat band untuk memeriahkan acara takbiran”, kata Guntur salah satu pemain musik yang juga Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan.
Iman, salah satu panitia takbiran mengatakan bahwa untuk rute takbir keliling pada tahun ini dapat diatur lebih leluasa, pasalnya Lebaran tahun ini bersamaan. ”Kita bersyukur karena waktu lebaran bisa bersamaan, sehingga tidak perlu memilih jalur,” jelasnya. Untuk menghormati saudara muslim lainnya yang belum lebaran, tahun kemarin pelaksanaan takbiran harus menghindari jalur tertentu, lanjut Iman.
Adapun rute pelaksanaan takbiran sendiri dimulai dari gerbang masjid menuju arah nagung, kemudian keselatan arat jalan daendels kebarat menuju arah pantai Glagah Indah. Perjalanan dilanjutkan ke utara arah kedundang kemudian dilanjutkan ke timur menuju Masjid Agung Wates. Rombongan berhenti di Masjid Agung Wates untuk beristirahat. Perjalanan kemudian dilanjutkan mengitari Kota Wates diakhiri ke arah selatan menuju Nagung berbelok kekiri menuju Masjid Al Hikmah Toyan.
Harapannya, dengan pelaksanaan takbiran kali ini dapat memberikan kesan mendalam kepada peserta yaitu dari Remaja Islam Masjid dan Santri Taman Pendidikan Al Quran. *[adm]
Referensi : Takbiran 1431 H | Esensi Idul Fitri
Selengkapnya → Ketupat Dan Gema Takbir Di Malam 1 Syawal 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Sabtu, 18 Agustus 2012 sebagai bagian dari Masjid sebagai pusat dakwah, Takmir Masjid Al Hikmah adakan pengelolaan zakat, infak dan shodaqoh tahun 1433 Hijriyah di serambi Masjid Al Hikmah Toyan.
Penerimaan zakat, infak, dan shodaqoh sendiri sudah dimulai pada pagi hari yang pada saat yang bersamaan dilakukan pembuatan ketupat lebaran untuk acara kupatan pada malam 1 Syawal 1433 Hijriyah. ”Penerimaan ZIS sudah dimulai Sabtu pagi ini, dan rencananya mulai bakda Shalat Maghrib, zakat fitrah sudah dapat disalurkan bagi yang berhak,” kata Suwito, salah satu Amil pengelolaan ZIS Al Hikmah Toyan.
Penerimaan zakat fitrah dan mal pada tahun ini adalah sejumlah 585 Kg dan uang sejumlah uang dari wajib zakat 282 orang. Zakat tersebut sedianya akan disampaikan kepada para mustahiq sejumlah 43 orang disekitar Masjid Al Hikmah Toyan. Adapun sebagian dari zakat ini akan disalurkan melalui Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wates Selatan untuk kemudian akan diteruskan ke wilayah-wilayah yang minim zakat di Kabupaten Kulon Progo.
Tidak banyak memang, zakat yang dikelola. Namun setidaknya semua harus dimanage sedemikian rupa dengan baik dan benar. Sehingga Zakat, Infak dan Shodaqoh pada tahun ini benar-benar dapat dioptimalkan keberadaannya. Indahnya berbagi. *[adm]
Referensi : ZIS 1431 H
Selengkapnya → Pengelolaan Zakat Infak Shodaqoh 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah On Air selama 2 (dua) bulan baik pada tahap uji coba maupun pelaksanaan selama Ramadhan 1433 Hijriyah, akhirnya Sabtu, 18 Agustus 2012 dini hari, Radio Komunitas ini mengakhiri siaran.
Banyak canda tawa, suka dan sedih mengiringi berdirinya Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz. Berawal dari ide sederhana untuk membangun silaturahim, di tahun ke-8 dengan segala kekurangan dan kelebihannya, penyelenggaraan Radio Komunitas on air ini dapat diterima oleh pendengarnya yaitu Ramadhanist.
”Puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya penyelenggaraan kegiatan Radio Komunitas Suara Ramadhan, baik Selama on air maupun off air ditahun 1433 Hijriyah ini berjalan sukses,” kata Sri Agung, Manajer Radio Komunitas Masjid ini.
Dengan mengusung motto ”Jadikan Ramadhan Lebih Bermakna”, tak dapat dipungkiri bahwa kekurangan penyelenggaraan pasti ada. Oleh karenanya pada kesempatan tersebut Sri Agung juga meminta maaf kepada seluruh kru, pendengar dan seluruh Unik Kegiatan Masjid lainnya yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Radio Komunitas ini tetap bisa mengudara di tahun 1433 Hijriyah.
Segudang Pekerjaan Rumah (PR), guna perbaikan penyelenggaraan kegiatan di tahun berikutnya tentu tentu sudah dikantongi manajemen. Dari hasil pertemuan dengan pendengar radio, Rabu, 15 Agustus 2012, banyak masukan dan harapan yang harus dibenahi. Tentu menjadi tantangan manajemen radio, untuk menjawab keinginan dan harapan dari ramadhanist tersebut.
DJ OI, Direktur Siar Radio Komunitas Suara Ramadhan mengatakan siap mengawal Radio Komunitas ini sampai kapanpun. Sebagai DJ Senior, tentu kewajiban mempersiapkan pengganti dengan memunculkan DJ baru menjadi sebuah persoalan yang harus diatasi. ”Sampai kapanpun Radio ini harus terus berdiri sebagai penyambung silaturahim selama Ramadhan,” ungkapnya.
Semoga penyelenggaraan Radio Komunitas Suara Ramadhan di tahun yang akan datang dapat lebih baik dan dapat diterima dikalangan yang lebih luas, demi sebuah kata Silaturahim. Wallohu ’A'lam. *[adm]
Referensi : 8 Tahun On Air | Ramadhanist Buka Puasa | Dakwah melalui Radio Komunitas
Selengkapnya → Radio Komunitas Mengakhiri Siaran 1433 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Khataman yang menjadi agenda rutin Keluarga Besar Masjid Al Hikmah Toyan pada setiap Bulan Suci Ramadhan diharapkan dapat dijadikan sebagai momentum dalam rangka menciptakan Generasi Qurani.
Setelah mentadabburi Al Quran selama 27 hari, Rabu, 15 Agustus 2012 bakda pelaksanaan Shalat Tarawih berjamaah dilaksanakan salah satu agenda Semarak Ramadhan 1433 Hijriyah, yaitu Khataman Al Quran.
Layaknya biasanya kegiatan khataman diisi dengan penampilan Santri Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Al Hikmah Toyan dengan membacakan surat-surat pendek Juz Amma dilanjutkan dengan doa Khotmil Quran oleh Ketua Takmir Masjid, Drs. Slamet Riyadi diakhiri dengan kembulan Sedan Ijo.
Persiapan penampilan Santri Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Al Hikmah Toyan sendiri telah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya. Bahkan Rabu pagi 15 Agustus 2012, setelah pelaksanaan Shalat dan Tausyiah Subuh, telah tampak Santri Taman Pendidikan Al Quran mempersiapkan diri, Gladi guna kegiatan tersebut.
Pelaksanaan khataman sendiri sengaja dilaksanakan di hari diakhir Bulan Ramadhan Mubarrak ini. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan Tadabbur Quran dapat dilaksanakan secara maksimal. Karena biasanya setelah pelaksanaan Khataman, jamaah cenderung berkurang guna mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri daripada melaksanakan Tadabbur Quran.
Tadabbur Quran untuk Ramadhan 1433 Hijriyah ini sendiri telah berhasil mengkhatamkan Al Quran sebanyak 5 (lima) kali. Sri Agung, Kepala Bidang Pendidikan Takmir Masjid mengatakan bahwa pelaksanaan Tadabbur Quran tahun 1433 Hijriyah ini sedikit kendor. Hal ini diindikasikan dengan turunnya jumlah dalam mengkhatamkan Al Quran. ”Tahun 1432 Hijriyah jamaah berhasil mengkhatamkan sejumlah 8 (delapan) kali, sementara tahun ini hanya 5 (lima) kali.
Hal ini disinyalir karena banyaknya kegiatan selama Ramadhan 1433 Hijriyah ini, diantaranya Turnamen Badminton Ramadhan Cup I yang cukup menyita waktu dari Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan.
Dengan Khataman ini, harapannya dapat menjadi momentum yang tepat dalam rangka penciptaan generasi Qurani. Tentu Tadabbur Al Quran selama pelaksanaan Ramadhan ini dapat terus dipupuk dan ditingkatkan diluar bulan suci Ramadhan dengan menggiatkan kegiatan pengajian ibu-ibu, Taman Pendidikan Al Quran , majlis taklim, maupun kajian-kajian Al Quran.
Semoga kita semua diberikan cahaya Quran yang selama Ramadhan ini telah dibaca dan dikhatamkan dan diberikan istiqomah untuk mempelajari, mentadabburi, dan melaksanakan isi dari Al Quran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari, untuk akhirnya dapat menjadi penolong di Yaumul Hisab nanti. Aamiin. *[adm]
Referensi : Tadarus Al Quran Tidak Berhenti | Ramadhan Cup I | 10 Terakhir Ramadhan
Selengkapnya → Momentum Khataman, Ciptakan Generasi Qurani
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Tidak seperti buka puasa pada Ramadhan sebelumnya, Rabu, 15 Agustus 2012 dilaksanakan buka puasa bersama yang diikuti pendengar dan bersama seluruh Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz.
Inisiatif ini muncul dari DJ OI dan DJ Kriwil selama pelaksanaan On Air 1433 Hijriyah tahun ini. Ketika ide itu dilontarkan kepada pendengar, ternyata sambutan yang diterima cukup positif. Akhirnya kru dan manajemen Radio Komunitas Suara Ramadhan memutuskan adanya buka puasa bersama.
”Selama ini kegiatan buka bersama lebih banyak diisi oleh Unit Kegiatan Masjid (UKM) Remaja Islam Masjid (Rismas) dan PPSI (Panitia Penyelenggara Shalat Ied) Jembatan timbang Kulwaru,” kata Kriwil. Tak ada salahnya Radio Komunitas juga mengadakan buka buasa sendiri, karena diperkirakan peserta yang ikut juga akan berbeda.
Kegiatan sebelum buka bersama diisi dengan sambutan dan pembacaan profil tentang Radio Komunitas Masjid Ini. Mulai dari awal berdirinya radio, tujuan sampai kepada keadaan dan kondisi radio pada 1433 Hijriyah ini. Kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan kru dan DJ baik lama maupun baru yang selama ini mengawal maupun yang on air di Radio yang bersiaran mulai pukul 21.00 – 03.00 WIB ini.
Tampak hadir pula DJ baru yaitu DJ Kace dan DJ Indra. Banyak masukan dan harapan dari peendengar atas pelaksanaan On Air radio yang sudah dilaksanakan selama 8 (delapan) tahun ini. Diantaranya perbaikan dari sisi audio agar menjadi lebih baik dan juga jangkauan siar yang bisa lebih jauh dari yang sekarang ada, sehingga akan lebih banyak pendengar yang akan memantau dan mendengarkan siaran 88 MHz ini.
Semoga di tahun-tahun berikutnya, Radio Komunitas Suara Ramadhan dapat On Air lebih dapat menyeempurnakan diri, baik dari sisi audio, jangkauan siar, maupun kegiatan off air lainnya, seperti buka puasa maupun kegiatan lain yang bersifat positif. Aamiin. *[adm]
Referensi : DJ Wanita RKSR | DJ Baru RKSR | 8 Tahun On Air
Selengkapnya → Pendengar Radio Komunitas Suara Ramadhan Adakan Buka Persama
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Manusia diciptakan untuk menjadi Khalifah fil Ard (Pemimpin dimuka bumi ini). Oleh karenanya, sudah selayaknya manusia memperbagus amal kebajikan dan berusaha menjadi yang terbaik serta bermanfaat bagi orang lain.
Hal tersebut disampaikan KH. Mudjadi, BA dalam Tausyiah Subuh yang dilaksanakan setiap bakda Shalat Subuh pada Ahad, 12 Agustus 2012. Mudjadi menambahkan bahwa dalam menjadi khalifah tentu banyak ujian di alam dunia ini. Keberhasilan dalam menghadapi ujian tentu tergantung dari pribadi masing-masing. Apabila berhasil melalui ujian tentu Allah SWT janjikan di Jannah-Nya. Diangkat derajatnya setelah mengarungi ujian dari Sang Empunya Hidup.
Lebih lanjut Mudjadi mencontohkan layaknya makhluk Allah SWT berupa kayu yang diuji oleh manusia. Banyak kayu yang tidak teruji, berada dilumpur yang kotor, dipotong untuk kayu bakar, dibakar karena tidak berguna atau lapuk, atau bahkan dibuang karena tidak bermanfaat.
Sebaliknya kayu yang teruji, ditempa, dibentuk dengan aturan yang ditetapkan manusia. Maka kayu tersebut akan menjadi kursi, meja, meubelir yang bagus untuk selanjutnya memiliki nilai jual yang tinggi. Layaknya barang terbaik, tentunya si empunya barang akan menempatkannya di tempat yang baik, rumah yang meewah dan bagus, dan tentu akan diteempatkan di ruangan bagian depan.
Sebagai manusia, hamba Sang Khalik, tentu perintah Allah SWT harus kita laksanakan. Dan teentu tak luput dari ujian dari Allah SWT. Bagi orang yang bersungguh-sungguh pastilah dunia ini tidak akan menyusahkan atau akan mengatakan bahwa dunia itu sempit. Mereka berusaha seoptimal mungkin menggapai ridho-Nya, menyadari bahwa dunia adalah tempat berperih, tempat berjuang dan tempat yang tidak mengenakkan (sebentar). Ada tempat kesempurnaan yang telah Sang Maha Janjikan.
Mereka itulah hamba Allah SWT yang mengikhlaskan diri akan hidupnya yang sebentar ini untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan beribadah dan selalu berusaha dalam jalan kebaikan. Semoga kita semua digolongkan kedalam hamba-hamba Allah SWT yang dijanjikan surga-Nya. Aamiin. *[adm]
Referensi : Generasi Muda Kader dan Asset | Pelaut Tangguh
Selengkapnya → Manusia Sebagai Khalifah Dimuka Bumi