:: Selamat Datang di Official Website Masjid Al Hikmah Toyan. Semoga bisa menjadi media berbagi dan media silaturahmi untuk saling memotivasi. Tingkatkan Ukhuwah, Jaga Istiqomah. Salam Ikhuwah. Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan ::.
do follow

Website Masjid Al Hikmah Toyan

| Secara Bertahap Website Ini Akan Migrasi Ke Rumah Baru Kami | www.alhikmahtoyan.org

Rabu, 07 Desember 2011

Kiat Menjadi Pendengar Yang Baik

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah adalah pendengar yang baik. Lantas bagaimana kita meneladani akhlak mulia seperti ini. Berikut kiat-kiatnya.

Pertama, tanamkan kesadaran bahwa mendengarkan adalah pekerjaan mulia dan kunci kesuksesan. Kualitas kepemimpinan seseorang tidak semata ditentukan oleh aktifitas meriwayatkan seperti berorasi (katsratur riwayah), tetapi banyak melayani yang dipimpin dan mendengarkan aspirasi bawahan (katsratur ri’ayah wal istima’).

Kedua, berikan perhatian sepenuhnya kepada lawan bicara. Ketika ada yang ingin mengajak bicara, berusahalah untuk menjauhkan semua pikiran yang menganggu dalam kepala kita. Fokuskan diri kepada uraian pembicaraannya. Kita tidak mungkin bisa mendengarkannya jika pada saat yang sama kita memikirkan hal lain yang menggangu pikiran kita.

Ketiga, tataplah mata lawan dengan tatapan hormat. Saat memandangnya, dia akan merasa nyaman, mau membuka hati, dan masalahnya kepada kita. Jangan berkeliling memandang ruangan atau objek lain. Bayangkan bagaimana rasanya berbicara dengan orang yang menghindari kontak mata dengan kita ?

Keempat, berikan respon yang bersahabat. Respon kecil yang mungkin tampak sepele bisa membuat lawan bicara merasa dihargai. Sekali-kali anda bisa mengangguk, menggelengkan kepala, tersenyum, tertawa kecil atau memberikan komentar-komentar pendek seperti, ”Oh, ya?, hebat!” dan lain-lain.

Kelima, belajarlah peka terhadap motif pembicaraannya. Mungkin dia sedang mencurahkan isi hatinya tanpa keinginan untuk dinasehati, apalagi disalahkan. Jadi kita cukup berperan sebagai pendengar saja. Atau, mungkin dia sedang menceritakan pengalaman agar kita memujinya. Jadi, pujilah ia dengan tulus.

Keenam, belajarlah mendengar dengan sabar dan tulus. Semua kiat di atas tidak akan membuat kita menjadi pendengar yang baik bila kita tidak melakukannya dengan sabar dan tulus. Kita tidak akan menjadi pendengar yang baik bila terbiasa berpura menjadi pendengar yang baik. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Sabar dan Istiqomah

Selengkapnya → Kiat Menjadi Pendengar Yang Baik

Kamis, 01 Desember 2011

Jadilah Pewaris Kebaikan

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Pohon pisang tidak mau mati sebelum berbuah. Ia ingin kehadirannya di atas dunia ini bisa memberi manfaat sebelum ajal datang menjemput.

Tak sekedar itu, pohon pisang telah mempersiapkan generasi penerusnya sebelum ia mati. Tunas-tunas muda inilah yang akan meneruskan tugasnya memberi kebaikan kepada siapa saja yang memetik buahnya, atau mengambil daunnya atau memanfaatkan batangnya.

Itulah pisang. Manusia sebagai makhluk yang dikaruniai akal seharusnya bisa berbuat lebih dari sekedar sebatang pisang. Apalagi bila ia seorang Muslim yang telah menerima warisan Al Quran dari Allah SWT lewat Rasulullah SAW.

Lalu mengapa saat ini, manusia sudah demikian jauh dari tuntunan kitab yang telah diwariskan sejak berabad-abad silam ? Rupanya proses pewarisan nilai-nilai kebaikan dalam kurun waktu yang teramat panjang, sejak Rasulullah SAW wafat di Madinah, tidak berjalan sempurna.

Kurun waktu yang begitu panjang dan melewati begitu banyak generasi tersebut rupanya telah menggerus nilai-nilaikebaikan yang seharusnya terwarisi dengan baik.

Kita harus mencegah abrasi ini. Kita tidak ingin nilai-nilai kebaikan itu terus tergerus sampai generasi anak cucu kita nanti. Kita harus mulai mewariskan nilai-nilai kebaikan itu secara sempurna dengan melahirkan anak-anak yang shaleh, ilmu yang berfaedah, serta harta benda yang bermanfaat.

Dengan begitu, tak sekedar kucuran pahala yang akan kita terima, juga harapan untuk menyongsong kembali tegaknya peradaban Islam akan terkuak kembali. Insya Allah. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Pelaut Tangguh | Generasi Muda sebagai Asset

Selengkapnya → Jadilah Pewaris Kebaikan

Rabu, 30 November 2011

Perpustakaan Abata Book Corner Terima 1000 Buku

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah beberapa waktu lalu pengajuan proposal bantuan buku dikirimkan, akhirnya Senin, 28 Nopember 2011, bantuan 1000 buku dari Perpustakaan Nasional itupun tiba.

Bantuan sebagaimana dimaksud, terdiri atas 500 Judul Buku, masing-masing judul 2 buah sehingga total bantuan sejumlah 1000 buku. Hadir pada kesempatan tersebut petugas dari Kantor Perpustakaan Daerah Kulon Progo, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Propinsi Yogyakarta, Ketua BPD Desa Triharjo, Kepala Desa Triharjo dan beberapa takmir dan pengelola Perpustakaan Abata Book Corner.

Iman, salah satu Pengelola Perpustakaan Abata Book Corner ”Change Your Mindset”, berharap bahwa dengan buku yang telah ada ditambah dengan bantuan 1000 buku tersebut dapat meningkatkan program gemar membaca.

Lebih lanjut, Wagiran, Kepala Bidang Pembangunan Takmir Masjid yang juga hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa bantuan buku diharapkan dapat dikelola dengan baik. “1000 buku ini adalah investasi, semoga buku dapat dikelola, dirawat dengan baik, sehingga tidak cepat rusak”, kata Wagiran.

Sedianya buku-buku tersebut akan ditempatkan di Gedung 2 Lantai 2 Komplek Masjid Al Hikmah Toyan digabungkan dengan koleksi buku yang telah ada sebelumnya. Beberapa hari ke depan akan dilaksanakan penataan terhadap 1000 bantuan buku baru tersebut, dan diharapkan buku yang ada segera bisa dimaksimalkan. *[adm]
Referensi : Abata Laksanakan Labelling | Butuh Wakaf Buku

Selengkapnya → Perpustakaan Abata Book Corner Terima 1000 Buku

Selasa, 29 November 2011

Tips Menghadapi Riba

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Seorang muslim yang taat selalu menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Menghindari dan menjauhi riba adalah bagian dari menjalankan ketaatan itu. Berikut beberapa tips agar terhindar dari riba.

Pertama, Niat. Niat merupakan bentuk ibadah qalbiyyah yang sangat penting. Sehingga niat mempunyai peringkat pertama sebelum melakukan aktivitas. Benar dan tidak suatu perbuatan akan ditentukan oleh niat. Oleh karena itu, tetapkan hati kita untuk memperbaiki diri dengan tujuan ingin mendapatkan ridho dari Sang Maha Rahman. Rasulullah SAW bersabda ”Sesungguhnya amal perbuatan tergantung dari niatnya.” (Muttafaqun Alaih).

Kedua, Mencari informasi. Agar lebih jelas dan yakin, maka kita harus berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan kepastian apakah pekerjaan yang kita lakukan selama ini sesuai atau bertentangan dengan syariat Islam. Misalnya, apakah mengandung unsur-unsur riba. Tanya kepada ahlinya atau membaca buku dan referensi.

Ketiga, Berhijrah. Jangan menunda-nunda kebaikan. Inti hijrah kepada Allah ialah dengan meninggalkan semua apa yang dibenci oleh Allah untuk menuju apa yang dicintai-Nya. Caranya segera meninggalkan semua bentuk kegiatan keuangan yang berpotensi berlumuran bunga bank, baik dalam bentuk simpanan atau tabungan, dengan deposito, asuransi, maupun pinjam meminjam yang tidak syar’i.

Keempat. Sabar dan Tawakal. Sebagaimana diakui oleh sebagian pelaku perbankan syari’ah, bahwa bank syari’ah pun tidak sepenuhnya bebas dari sistem riba. Oleh karena itu, kita harus sabar sambil terus bekerja keras membangun sistem alternatif, seperti lembaga keuangan keuangan Baitul Maal Wat Tamwil. Sementara itu, tawakal merupakan pelengkap sifat sabar. Tawakal merupakan kerja hati yang memasrahkan seluruh ujian dan cobaan kepada kehendak-Nya. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah

Selengkapnya → Tips Menghadapi Riba

Kamis, 24 November 2011

Harta Dan Tanggung Jawab

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – ”Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kalian, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebagiannya kalian makan.” QS. An Nahl [16] : 5.

Semua datang dari Allah dan kelak akan dimintai tanggung jawabnya. Suatu saat Rasululllah SAW, bersama Abu Bakar Asy Syiddiq dan Umar bin Al Khaththab merasa lapar. Kemudian mereka berjalan menuju ke rumah salah satu Sahabat Anshar.

Dan Sabahat Anshar itu menyambut mereka dengan hangat. Dia menjamu orang-orang mulia tesebut dengan menyembelih seekor binatang ternak. Rasulullah SAW bersama kedua Sahabatnya akhirnya menikmati hidangan istimewa tersebut. Usai menikmatinya, Rasulullah SAW bersabda, ”Benar-benar kalian akan ditanya mengenai nikmat ini pada Hari Kiamat. Rasa lapar membuat kalian keluar dari rumah, kalian tak pulang kecuali mendapat kenikmatan ini.” (Riwayat At Thabari).

Apa yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepada pada Sahabat beliau di atas merupakan penegasan bahwa sesungguhnya segala kenikmatan datang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan manusia sendiri akan dimintai pertanggungjawaban terhadap-Nya.

Sehingga manusia perlu menyadari bahwa harta merupakan milik Allah semata, sebagaimana tersebut dalam firman Allah, dalam Al Qur’an Kariim, QS. An Nuur [24] : 33. Bahkan sedikit tidaknya harta yang diperoleh menusia, semuanya adalah karena kemurahan Allah SWT.

Dalam Al Qur’an juga disebutkan bahwa, ”Sesungguhnya Allah membentangkan rezeki-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan (Dia) membatasi QS. Ar Ra’ad [13] : 26. Hal ini menunjukkan agar setiap orang beriman untuk memiliki keyakinan bahwa harta itu sampai kepada dia karena Sang Maha yang telah memberikan harta itu kepadanya dan dari Allah lah rezeki itu datang. Wallohu A’lam. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah

Selengkapnya → Harta Dan Tanggung Jawab

Senin, 14 November 2011

Al Hikmah Raih Pagerank 2

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah beberapa waktu Al Hikmah Toyan mencoba berbagi, baik lewat informasi kegiatan, artikel sederhana, maupun opini, awal Nopember pagerank blog sederhana ini naik menjadi 2.

Pagerank memang bukan tujuan. ”Blog ini hadir sebagai sarana membangun komunikasi dan silaturahim saja, syukur kalau tulisan yang ada bisa bermanfaat”, kata Sri Agung, Penggagas Blog Al Hikmah Toyan.

Semoga di waktu-waktu mendatang blog ini dapat lebih rutin mem-posting berita, lebih update informasinya, dan tetap istiqomah sesuai tujuan awal pembuatan blog, yaitu menjadi media berbagi, tukar ide, informasi tentang kegiatan yang ada serta dapat menjalin silaturahim ditengah hiruk pikuk dunia, khususnya via alam maya, lanjut Sri Agung. *[adm]
Referensi : Award

Selengkapnya → Al Hikmah Raih Pagerank 2

Sabtu, 12 November 2011

Penyembelihan Hewan Kurban 1432 Hijriyah

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Ahad, 06 Nopember 2011, selepas Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah dilaksanakan penyembelihan hewan kurban di Komplek Masjid Al Hikmah Toyan sejumlah 6 ekor Sapi dan 4 ekor kambing.

Kegiatan penyembelihan hewan kurban sendiri dilaksanakan bakda Shalat Idul Adha, dan dilaksanakan di utara komplek Masjid Al Hikmah Toyan. Berbeda dengan penyembelihan Tahun 1431 Hijriyah yang lalu, hewan kurban yang disembelih tahun ini mengalami peningkatan dalam hal jumlah dari 4 ekor sapi menjadi 6 ekor. Sementara itu jumlah kambing dari tidak ada menjadi 4 ekor.

Dalam konteks berbagi, selama beberapa tahun terakhir Masjid Al Hikmah Toyan selalu menyisihkan beberapa kilogram daging atau beberapa hewan kurban untuk disalurkan kepada saudara-saudara muslim yang masih kekurangan diluar jamaah masjid.

Tahun ini sebanyak 4 kambing disalurkan ke daerah minim diantaranya ke wilayah Girimulyo sejumlah 2 ekor kambing, Gunung Pentul, Pengasih 1 ekor kambing dan ke Panti Asuhan Al Azhar sejumlah 1 ekor kambing.

Harapannya di tahun-tahun mendatang kesadaran akan berkurban ini akan terus bertambah. Dalam berkurban, hewan yang disembelih tidak perlu besar, namun yang penting tetap memperhatikan atau memenuhi syarat yang telah ditentukan secara syar’i. ”Lebih bagus kalau yang terbaik, gemuk dan besar, tapi kalau tidak yang penting memenuhi syarat”, kata Wagiran, Kepala Bidang Pembangunan Takmir Masjid.

Wagiran menambahkan bahwa, harga kurban jangan sampai memberatkan shohibul qurban. Hanya karena harga hewan kurban yang mahal menjadikan seseorang tidak jadi berkurban. ”Itu tidak boleh terjadi”, lanjutnya.

Lebih dari itu, semangat berkurban yang diwujudkan dalam menyembelih hewan dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada Sang Rahman pada tahun ini, diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga. Aamiin. *[adm]
Referensi : Kurbanan 1431 Hijriyah

Selengkapnya → Penyembelihan Hewan Kurban 1432 Hijriyah

Kamis, 10 November 2011

Hujan, Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah Dilaksanakan Di Masjid

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Tidak seperti penyelenggaraan Shalat Idul Adha sebelumnya yang dilaksanakan di Komplek Jembatan Timbang Kulwaru, Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah dilaksanakan di masjid.

Cuaca mendung dan hujan sejak beberapa hari terakhir, cukup membuat was-was Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI) Jembatan Timbang Kulwaru. Pasalnya segala persiapan yang telah dirancang dengan detail, bisa saja tidak terpakai manakala hari H pelaksanaan turun hujan.

Setelah persiapan awal selesai dilaksanakan, tahap akhir dari Penyelenggaraan Shalat idul Adha yaitu pembuatan shaf pun telah dengan dilaksanakan. Akhirnya kekhawatiran itu terjawab juga, dengan turunnya hujan lebat sejak malam Ahad, 05 Nopember 2011 kurang lebih pukul 00.00 WIB.

“Dengan adanya hujan yang cukup lebat, sedianya pagi hari bakda Shalat Subuh akan dilaksanakan pembuatan shaf baru”, kata Kusuma, Sekretaris PPSI. Tapi sampai dengan pagi hari hujan pukul 05.30 WIB hujan pun tak kunjung reda, sehingga Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI) memutuskan bahwa penyelenggaraan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah di Jembatan Timbang dibatalkan dan dilaksanakan di masjid masing-masing.

Al Hikmah sendiri akhirnya melaksanakan Shalat Idul Adha tahun ini di kompleks Masjid pada pukul 06.30 WIB, dengan Iman dan Khotib Drs. Slamet Riyadi, Ketua Takmir Masjid Al Hikmah Toyan.

Dalam khotbahnya, Slamet mengatakan bahwa dengan momentum kurban diharapkan dapat meningkatkan kepedulian, empati dan berbagi kepada saudara-saudara muslim lainnnya yang membutuhkan.

Dalam kesempatan pelaksanaan Shalat Idul Adha tersebut juga diperoleh infak sejumlah kurang lebih Rp. 600.000,-. Sedianya uang tersebut akan digunakan sebagai operasional masjid. Kegiatan shalat diakhiri pada pukul 07.15 WIB. *[adm]
Referensi : PPSI Siap Idul Adha 1432 Hijriyah

Selengkapnya → Hujan, Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah Dilaksanakan Di Masjid

Selasa, 08 November 2011

Ketupat Di Malam Idul Adha 1432 Hijriyah

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Ahad, 06 Nopember 2011, disambut oleh Keluarga Besar Masjid Al Hikmah Toyan dengan berbagai rangkaian kegiatan.

Agenda rutin malam Idul Adha yaitu kupatan tetap dilaksanakan seperti biasanya. Kegiatan malam Idul Adha sendiri telah dimulai pada 1 (satu) hari sebelumnya, dengan pembuatan ketupat dan dilanjutkan pada Sabtu, 05 Nopember 2011.

Dalam kegiatan kupatan tersebut juga disampaikan tausyiah/pengajian ringan. Acara dilanjutkan dengan takbiran dan persiapan penyembelihan hewan kurban yang sedianya akan dilaksanakan pada keesokan harinya.

Cuaca mendung dan hujan yang dalam beberapa hari terakhir mengguyur wilayah Toyan, Wates, Kulon Progo tak menghalangi jamaah untuk menghadiri salah satu rangkaian acara Idul Adha 1432 Hijriyah tahun ini. Buktinya, sejumlah kurang lebih 150 jamaah hadir dalam kesempatan tersebut.

Alhamdulillah, ”Semoga semangat seperti ini tetap terjaga dan terkondisi pada tahun-tahun mendatang”, kata Sri Agung, Kepala Bidang Pendidikan Takmir Masjid Al Hikmah Toyan.

Lebih lanjut Sri Agung menambahkan, bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari memeriahkan suasana Idul Adha 1432 Hijriyah dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan dan pergerakan.

Persiapan yang dilakukan oleh Remaja Islam Masjid (Rismas) pun tergolong lancar. Walaupun beberapa anggota Rismas pada Hari Sabtu, 05 Nopember 2011 ada yang masih masuk sekolah, namun persiapan pengajian dan kupatan tetap dapat berjalan dengan baik. *[adm]
Referensi : Al Hikmah Siap Idul Adha 1432 Hijriyah

Selengkapnya → Ketupat Di Malam Idul Adha 1432 Hijriyah

Jumat, 04 November 2011

Adab Menyembelih Hewan Kurban

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Menyembelih hewan kurban merupakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini didasarkan pada firman Allah SWT QS Al Kautsar [108] : 2, ”Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu dan berkorbanlah.

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, ada beberapa adab yang harus diperhatikan, antara lain Pertama, Niat yang benar. Menyembelih kurban harus ditujukan kepala Allah SWT semata dan tidak boleh ditujukan kepada selain-Nya. Orang yang berniat menyembelih bukan karena Allah, berarti telah melakukan perbuatan syirik akbar.

Kedua, Manajamkan pisau yang akan digunakan untuk menyembelih. Dari Daud Syadad bin Aus, beliau berkata, ”... Sesungguhnya Allah itu mewajibkan untuk berbuat baik pada sesuatu. .. Jika kalian menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian tajamkan pisau dan kalian buat hewan sembelihan tersebut merasa senang. (Riwayat Muslim).

Ketiga, Penyembelih dianjurkan menghadap kiblat dan menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat. “Dari Nafi, sesungguhnya Ibnu Umar tidak suka memakan daging hewan yang disembelih dengan tidak menghadap kiblat“. Riwayat tersebut menunjukkan adanya anjuran untuk menghadapkan hewan yang hendak disembelih ke arah kiblat. Namun jika hal itu tidak dilakukan, daging hewan sembelihan tersebut tetap halal di makan.

Keempat, Membaca basmalah tatkala hendak menyembelih. Ini merupakan syarat yang tidak bisa gugur baik karena sengaja, lupa ataupun jahil (tidak tahu). Bila dia sengaja atau lupa atau tidak tahu sehingga tidak membaca basmalah ketika menyembelih, maka penyembelihannya dianggap tidak sah dan hewan tersebut haram dimakan. Firman Allah SWT, QS. Al An’an [6] : 121, ”Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.”

Kelima, Yang menyembelih adalah orang yang berakal. Adapun orang gila tidak sah sembelihannya walaupun membaca basmalah, sebab tidak ada niat dan kehendak pada dirinya.

Demikianlah beberapa adab dalam penyembelihan hewan kurban. Semoga bermanfaat. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Al Hikmah Siap Idul Adha 1432 H

Selengkapnya → Adab Menyembelih Hewan Kurban

Selasa, 01 November 2011

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (5)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Cordoba, Kota yang terletak di Provinsi Andalusia, sebelah Barat Spanyol ini merupakan pusat ilmu pengetahuan pada masanya. Cordoba terletak di sebelah Sungai Guadalquivir pada 37.88° Lintang Utara, 4.77° Bujur Barat.

Di kota ini berdiri perpustakaan yang besar dengan jumlah volume kunjungannya mencapai 400.000 orang. Padahal pada waktu yang sama, perpustakaan-perpustakaan besar di Eropa, volume pengunjungnya jarang mencapai angka seribu.

Karena itu, tidak salah jika kota ini pernah di sebut sebagai ”The Greatest Centre of Learning” di Eropa. Saat kota-kota lain di benua tersebut berada pada masa kegelapan, Cordoba menjadi sinar yang menebar harum di Eropa pada abad pertengahan.

Pada masa Abrurraham III, berdiri Universitas Cordoba yang termasyur dan menjadi kebanggaan umat Islam. Berbondong-bondong mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa Kristen dari Eropa menimba ilmu di sana.

Dari Universitas inilah, Barat menyerap ilmu pengetahuan. Salah satu mahasiswa Kristen menuntut ilmu di Spanyol adalah Gerbert d’Aurillac (945-1003), yang kemudian menjadi Paus Sylvester II. Selepas belajar matematika di Spanyol, dia kemudian mendirikan sekolah katedral dan mengajarkan aritmetika dan geometri kepada para muridnya.

Pengaruh pendidikan di Cordoba makin bersinar pada era Pemerintahan Khalifah Al-Hakam al-Muntasir. Sebanyak 27 sekolah swasta berdiri pada masa itu. Gedung perpustakaan mencapai 70 buah menambah semarak perkembangan ilmu pengetahuan.

Saat itu pula, terdapat 170 wanita yang berprofesi sebagai penulis kitab suci Al-Qur’an dengan huruf kufi yang indah. Anak-anak fakir miskin pun bisa belajar secara gratis di 80 sekolah yang disediakan Khalifah.

Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan di Cordoba pada era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah ilmuwan dan ulama termasyhur. Cordoba merupakan pusat intelektual di Eropa dengan perguruan-perguruan yang sangat terkenal dalam bidang kedokteran, matematika, filsafat, sastra, bahkan musik.

Di antara ilmuwan pada masa keemasan Islam di Cordoba antara lain Muhammad Ibnu Rusyid, yang di kenal dengan nama Averrous. Juga lahir seorang mutasir kenamaan yaitu Al-Qurtubi yang menulis kitab tafsir Al-Qurtubi. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (5)

Jumat, 28 Oktober 2011

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (4)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Bukhara merupakan kota yang terletak di sebelah tengah Uzbekistan. Pasukan tentara Islam pertama menjejakan kaki di tanah Bukhara pada 674 M di bawah pimpinan perang Ubaidilah bin Zaid.

Namun, pengaruh Islam benar-benar mulai mendominasi wilayah itu pada 710 M di bawah kepemimpinan Kutaiba bin Muslim. Seabad setelah terjadinya perang Talas, Islam mulai mengakar di Bukhara.

Tepat pada tahun 850 M, Bukhara telah menjadi ibukota Dinasti Sumanid. Pada era keeemasan Dinasti Samanid, kota ini menjadi pusat intelektual dunia Islam. Saat itu, bermunculan madrasah yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Di setiap perkampungan berdiri sekolah. Para siswa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan,aritmetika, jurisprudensi, logika, musik, serta puisi. Geliat pendidikan di Bukhara itu telah membawa pengaruh yang positif dalam penyebaran dan penggunaan bahasa Persia dan Uzbek.

Tak heran, kemampuan penduduk Bukhara dalam menulis, menguasai ilmu pengetahuan serta keterampilan berkembang pesat. Di tanah Bukhara pun kemudian lahir sederet ulama dan ilmuwan Muslim termasyur seperti Imam Bukhari, Ibnu Sina, Abu Habsin Umar bin Mansur al-Bukhari yang di kenali dengan nama al Bazzar, Al-Hafiz Abu Zakaria Abdul Rahman Ibnu Nasr al-Bukhari, Abdul rahim bin Ahmad al-Bukhari, dan Abu Al-Abbas al-Maqdisi al-Hambali.

Penyair Jalaludin Rumi pun secara khusus menyanjung kota ini.”Bukhara sumber pengetahuan. Oh, Bukhara pemilik pengetahuan,” ungkap Rumi dalam puisinya menggambarkan kekagumannya kepada Bukhara tanah kelahiran sederet ulama dan ilmuwan besar. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (4)

Selasa, 25 Oktober 2011

Ppsi Persiapkan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Guna menghadapi Idul Adha 1432 Hijriyah, Ahad, 23 Oktober 2011 bertempat di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan dilaksanakan rapat persiapan Shalat Idul Adha.

Shalat Idul Adha yang dikoordinir oleh Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI) ini sedianya akan dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah 1432 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 06 Nopember 2011.

Berbeda dengan pelaksanaan rapat-rapat sebelumnya dimana rapat dilaksanakan pada malam hari, mulai penyelenggaraan perhitungan infak Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah kemarin rapat dilaksanakan pada sore hari bakda Shalat Ashar. Hal ini ditempuh agar semua anggota PPSI dapat hadir terutama untuk anggota perempuan.

Adapun agenda rapat yaitu persiapan pelaksanaan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah, diantaranya mulai dari persiapan tempat, Imam dan Khatib, pengaturan shof, sound sistem hal-hal lain yang sifatnya teknis.

Sementara itu, agenda rapat dilaksanakan tetap mendetail sebagaimana persiapan Shalat Idul Fitri. Walaupun , jamaah yang hadir biasanya lebih sedikit. Imam dan Khatib sendiri sedianya akan disampaikan oleh Ustadz Khadirun, S.Th.I dari Wates.

Kendala-kendala yang ada dalam penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah pun dijadikan masukan dan koreksi. Harapannya ke depan dapat tercipta sebuah standar kinerja penyelenggaraan yang baku dan lebih baik.

Semoga dengan persiapan yang ada akan lebih mengoptimalkan kinerja PPSI dalam hal penyelenggaraan Shalat Idul Adha tersebut. *[adm]
Referensi : Siap Idul Adha 1432 H | Infak Fitri 1432 H | Idul Fitri Sebagai Momentum

Selengkapnya → Ppsi Persiapkan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (3)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Selain Madinah dan Damaskus, Baghdad adalah salah satu kota ilmu pengetahuan – masa keemasan Islam. Kota ini dibangun oleh Dinasti Abbasiyah.

Baghdad adalah ibu kota Irak dan provinsi Baghdad. Pembangunannya di prakarsai oleh Khalifah Abu Jafar al-Mansur (754 - 775 M), yang memindahkan pusat pemerintahan Islam dari Damaskus ke Baghdad. Khalifah Kedua dari Dinasti Abbasiyah itu, pada 762 M menyulap kota kecil Baghdad menjadi sebuah kota baru yang megah.

Pemilihan Baghdad sebagai pusat pemerintah Dinasti Abbasiyah di dasarkan pada berbagai pertimbagan seperti politik, keamanan, sosial, serta geografis. Dengan dana yang besar, jadilah kota yang baru dengan arsitektur yang indah. Khalifah-khalifah setelah Al-Mansur membangun kota ini dengan mendirikan sarana-sarana Ibadah, pendidikan, dan ilmu pengetahuan, ekonomi, dan politik.

Puncak kejayaan Baghdad di capai pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M) dan Khalifah Al-Mamun (813-833 M). Keduanya punya perhatian besar pada pendidikan dan ilmu pengetahuan. Khalifah Harun ar-Rasyid mendirikan lembaga penerjemahan buku bernama Bayt al-Hikmah (Rumah kearifan).

Lembaga ini kemudian di kembangkan oleh Al-Mamun menjadi lembaga pendidikan tinggi, perpustakaan dan pusat-pusat penelitian. Ratusan ribu buku dari Yunani, India, Persia, Byzantium,dan Syria berhasil di terjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Philip K Hitti dalam, Capital Cities of Arab Islam, menyebut Baghdad sebagai kota Intelektual. Sebab, di sana lahir banyak intelektual Muslim yang memngembangkan ilmu pengetahuan, seperti bidan, kedokteran, kimia, fisika, biologi, matematika, astronomi, astrologi, dan filsafat. Selain itu, juga Historiografi, sastra, seni, tafsir, hadist, fikih, teologi, dan bahasa. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (3)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (2)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Menyambung tulisan sebelumnya Madinah, Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (1). Kota yang juga di kenal memiliki tradisi keilmuan adalah Damaskus.

Damaskus (Dimasyiq juga disebut asy-Syam) adalah ibukota dan kota terbesar di Suriah. Tak hanya di kenal dengan fasilitas yang mendukung perkembangan tradisi keilmuan, seperti sekolah, perpustakaan, maupun percetakan buku, namun juga dikenal dengan para ilmuwannya.

Salah satu khalifah yang berjasa memajukan bidang pendidikan di kota ini yaitu Nur Al-Din. Ia dengan koleksi baru mendirikan banyak sekolah maupun perpustakaan dengan koleksi buku yang sangat lengkap.

Di kota Damaskus ini, juga terdapat seorang dokter bernama Muhaddap Eddin al-Dawhar, yang memiliki kontribusi dalam memajukan Damaskus sebagai kota Ilmu. Menjelang akhir hayatnya ia mengubah rumahnya yang ada di sebelah Selatan Masjid Umayyah menjadi madrasah yang mengajarkan ilmu Kedokteran. Ia pun mewakafkan hartanya untuk membayar gaji guru dan beasiswa murid madrasah itu.

Di Damaskus juga terdapat banyak fasilitas yang baik bagi para mahasiswa asing dan pengunjung Masjid Ummayah. Di antara mereka ada yang datang dari Spanyol untuk bertandang dan menimba ilmu. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (2)

Rabu, 19 Oktober 2011

Award Pertama Dari Berbagi Kreativitas

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Berawal dari niat baik, namun dengan coba-coba dan mengandalkan kemampuan nge-blog yang seadanya pada waktu itu, akhirnya blog sederhana ini-pun jadi pada 12 September 2008.


Dengan mengusung jargon, Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan, akhirnya blog sederhana ini mendapatkan award. Award ini saya dapatkan dari blog Berbagi Kreativitas. Terima Kasih kepada sobat blogger Berbagi Kreativitas yang telah memberikan award kepada blog ini.

Memang award bukan tujuan dari blog ini. Berharap menjadi media berbagi, saling tukar ide, tukar informasi, jalin silaturahim ditengah hiruk pikuk dunia, khususnya via alam maya itulah tujuan awal dari pembuatan blog. Saling memotivasi, tingkatkan ukhuwah, jaga istiqomah, Salam ukhuwah.

Sekali lagi Terima Kasih untuk sobat blogger Berbagi Kreativitas. *[adm]

Selengkapnya → Award Pertama Dari Berbagi Kreativitas

Selasa, 18 Oktober 2011

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (1)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Para Sahabat memilih hidup sederhana demi menimba ilmu dari setiap wahyu yang diterima Rasulullah. Madinah, Kota ini merupakan tempat hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah setelah di kejar kaum kafir Qurais.

Di tengah kota ini pula Masjid An-Nabawi dibangun oleh Rasulullah SAW, beserta para sahabatnya. Masjid ini hidup secara dinamis selama 24 jam. Melalui masjid inilah Rasulullah SAW mengajarkan Islam kepada para Sahabat. Bahkan beliau sengaja menyiapkan balik-balik di sudut masjid bagi mereka yang ingin mendalami ilmu.

Dalam sejarah di sebutkan bahwa para sahabat yang memilih kehidupan ini di sebut sebagai Ahl Al Suffah. Mereka memilih hidup sederhana demi menimba ilmu dari setiap wahyu yang di terima Rasullah. Seluruh waktu mereka di pergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan seluas-luasnya untuk memahami ajaran Islam.

Salah seorang dari mereka ada yang terkenal karena pengetahuan dan hafalannya tentang Hadist-hadist Nabi seperti Abu Hurairah. Madinah ketika itu dikenal sebagai pusat pendidikan ajaran Islam. Mereka yang ingin mendalami ajaran Islam datang ke kota ini. Sebab, di kota ini selain ada Rasulullah juga banyak sahabat utama yang siap mengajari Islam.

Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun. Suhu tertinggi berkisar antara 30 °C sampai 45 °C pada waktu musim panas, dan suhu rata-rata berkisar antara 10 °C sampai 25 °C. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Wikipedia

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (1)

Selasa, 11 Oktober 2011

Menjadi Orang Kuat dan Tangguh

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Orang yang kuat itu bukan orang yang (tak terkalahkan) saat berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah mereka yang dapat mengendalikan dirinya pada saat emosi.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud).

Ketika melihat orang yang berbadan tinggi, tegap dan berotot, kita langsung membenarkan bahwa orang tersebut kuat. Kekuatan selalu kita ukur secara fisik. Padahal tidak demikian dengan Rasulullah SAW.

Orang kuat menurut Rasulullah SAW, adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya saat hatinya bergejolak marah. Pada saat seperti itu, ia mampu menahannya dengan kesabaran dan mengalahkannya dengan keteguhan hati. Ia tidak seenaknya mengeluarkan caci maki, kata-kata murka dan kotor.

Orang yang tidak dapat mengendalikan nafsu marahnya akan mudah tersulut, terprovokasi dan terpancing oleh hal-hal yang semestinya tidak perlu sampai membangkitkan amarahnya.

Nafsu yang selalu mendorong manusia untuk tidak memperdulikan aturan dan tidak mengindahkan kehormatan inilah yang harus disembuhkan dengan pelatihan-pelatihan yang intensif dan pendidikan yang mencerahkan. Kita harus mampu memblokir semua jalan keinginan nafsu yang menghancurkan itu.

Betapa banyak orang yang jatuh kehormatannyahanya gara-gara tidak mampu menahan amarahnya. Seorang akademisi tidak lagi bicara ilmiah jika sedang marah. Seorang ustadz tidak lagi berkata santun saat marah. Seorang ibu tidak lagi berkata lembut kepada anaknya ketika marah.

Tidak salah lagi jika Rasulullah mendefinisikan orang yang kuat sebagai orang yang mampu menahan amarahnya. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan hidayah agar selalu dapat menahan amarah. Aamiin. *[adm]
Referensi : Hidayatullah

Selengkapnya → Menjadi Orang Kuat dan Tangguh

Selasa, 04 Oktober 2011

Al Hikmah Persiapkan Idul Adha 1432 Hijriyah

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Ahad, 02 Oktober 2011 bakda Shalat Isya’, bertempat di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan dilaksanakan rapat persiapan dalam rangka menghadapi Hari Besar Islam, Idul Adha 1432 Hijriyah.

Firman Allah SWT dalam Al Quran QS. Al Kautsar [108] : 2, ”Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah”. Dalam penjelasannya di foot note, yang dimaksud berkorban ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, persiapan guna menghadapi hari nahar itu diawali dengan rapat awal. Adapun agenda yang dibahas dalam acara tersebut diantaranya pembentukan panitia qurban 1432 Hijriyah serta pembahasan masalah teknis penyembelihan hewan kurban.

”Kendala teknis tahun 1431 Hijriyah tahun lalu, sudah semestinya dievaluasi dan dicarikan solusi untuk perbaikan penyelenggaan penyembelihan hewan kurban tahun ini”, kata Drs. Slamet Riyadi, Ketua Takmir Masjid.

Tahun lalu Al Hikmah melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebanyak 4 (empat) ekor sapi, semoga tahun ini bisa lebih baik dalam hal jumlah maupun kualitas penyelenggaraan, lanjut Slamet.

Sementara itu hasil rapat mengamanatkan kepada Radjiyo, S.Pd sebagai ketua panitia penyembelihan hewan kurban tahun ini. Beberapa hal yang juga dibahas diantaranya, pengkondisian alat dan tempat, pembagian daging, mengkoordinasikan pembelian hewan kurban dan lain-lain terkait teknis.

Radjiyo, berharap bahwa dengan persiapan yang matang diharapkan penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Semoga. Aamiin. *[adm]
Referensi : Siap Idul Adha 1431 H | Tanggung Jawab Sosial

Selengkapnya → Al Hikmah Persiapkan Idul Adha 1432 Hijriyah